sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » 10 WNI di Sabah Terancam Hukuman Mati


Unknown 13:14 0

Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) di Sabah Malaysia terancam hukuman mati karena tersangkut kasus besar. 

Konsul Jenderal RI Sabah, Soepeno Sahid di Kota Kinabalu, Sabtu menyebutkan ke sepuluh WNI tersebut saat ini sedang menjalani proses hukum di Mahkamah Negeri Sabah. 

Ditambahkan, dari sekian banyak WNI yang terancam hukuman mati itu semuanya karena kasus pembunuhan. 

"Jadi WNI yang saat ini sementara dalam proses hukum semuanya terancam hukuman mati karena tersangkut kasus berat yaitu kasus pembunuhan," kata Soepeno. 

Ia menjelaskan, dari 10 orang itu sebagian telah memiliki putusan hukum tetap (ingkrah) dan sebagian lagi masih dalam proses persidangan dan KJRI Sabah akan melakukan upaya hukum lain. 

Salah satu yang telah ingkrah adalah Umar Keto dengan vonis hukuman gantung sampai mati oleh Mahkamah Negeri Kota Kinabalu Sabah karena kasus penyelundupan senjata. 

Namun hukumannya telah dikurangi menjadi hukuman seumur hidup atas perjuangan dan bantuan Konsulat Jenderal RI Sabah, jelasnya. 

Ia menambahkan lagi bahwa 10 WNI yang dalam tahanan aparat hukum Negeri Sabah ini merupakan tenaga kerja. 

Terkait dengan kasus-kasus berat yang menimpa WNI di Sabah Malaysia ini, Soepeno mengatakan telah bekerjasama dengan sebuah lawyer di negeri tetangga itu untuk memberikan perlindungan hukum. 

"Kami sudah menyewa lawyer di sini (Sabah) untuk memberikan perlindungan hukum kepada warga kita yang tersangkut kasus berat seperti yang dialami ke sepuluh WNI saat ini," katanya. 

Lawyer yang disewa tersebut, ditanggung sepenuhnya oleh Konsulat Jenderal RI di Sabah dengan biaya RM50.000 per bulan. 

"MUdah-mudahan dengan adanya lawyer yang kita sewa ini, WNI yang tersandung kasus-kasus berat dapat dibantu dan diberikan perlindungan hukum untuk meringankan hukuman mereka," jelasnya.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.