sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Di Negara Tetangga Zionis Israel, Yordania Buruh Indonesia Diperbudak, Siapa Peduli?


Unknown 22:25 1


Dibalik berita perang di tanah zajirah Arab itu nasib Buruh Indonesia yang berada di negara tetangga Zionis Israel, Yordania, ternyata tidak lebih baik dari pengungsi Palestina, diperbudak. Kisah dibalik kejahatan kemanusiaan yang menjadi perhatian rakyat Indonesia ternyata juga menyimpan pilu kisah-kisah Buruh Perempuan Indonesia yang bekerja di negara yang menjadi tuan rumah para pengungsi Palestina.

Saat ini, KBRI Yordania mengalami banyak masalah berkaitan dengan minimnya perlindungan bagi buruh perempuan Indonesia,  terdapat  sekitar 300 buruh perempuan Indonesia yang mendapat masalah dan sampai saat ini masih tinggal di KBRI.

Menurut IRIB (Radio Iran Indonesia di Jakarta) menyebutkan, "Masalah TKW memang bukanlah perkara yang mudah untuk diselesaikan. Banyak pihak yang berkepentingan, dan muara masalahnya adalah seleksi perekrutan yang dilakukan pihak agensi dan kelemahan pemerintah RI dalam membuka lapangan pekerjaan."

Buruh Perempuan Indonesia yang bekerja di sektor domestik (PRT) seringkali diming-imingi mendapat penghasilan layak, tanpa memberikan pembekalan yang cukup.  Para agen swasta itu mendapatkan untung yang sangat besar. Para majikan di Yordania membayar sekitar 4500 USD ke pihak agensi Yordania, kemudian agensi Yordania menyetor sekitar 3500 USD ke pihak agensi-agensi Indonesia untuk mendatangkan satu buruh perempuan (PRT).

Permasalahan timbul ketika para majikan merasa telah membeli PRT Indonesia itu dan majikan mempunyai sedikit pengetahuan dan mengabaikan hak dan kewajiban Pekerja, sehingga banyak PRT mengalami masalah. PRT Indonesia terus saja gajinya tidak dibayar, tidak mendapatkan haknya sebagai buruh bahkan untuk pulang setiap dua tahun, kenaikan gaji pada tahun ketiga minimal 200 USD.

Jika PRT Indonesia tidak mau pulang, dia tetap mendapatkan hak kompensasi sekitar 800 USD. Disamping itu juga seringkali PRT Indonesia mengalami penyiksaan fisik dan psikis. Rata-rata para pengguna PRT Indonesia di Yordania adalah dari kalangan kelas menengah ke bawah, sehingga mereka tidak mempertimbangkan kemampuan membayar gaji PRT.

Secara makro Yordania bukanlah negara kaya, karena penghasilan negara banyak disubsidi oleh USA karena faktor politik untuk menjaga kepentingan Israel. 70 % penduduk Yordania saat ini kebanyakan pengungsi Palestina dari Tepi Barat. Tentu saja semakin banyak penduduk Palestina yang pindah ke Yordania akan semakin menguntungkan Israel karena sesuai dengan politik kolonialisme Israel, paralel dengan  upaya Israel memindahkan seluruh penduduk Palestina di Tepi Barat untuk menjadi warga Yordania. Menurut sumber yang bisa dipercaya, Israel berani menyediakan 1 juta USD untuk satu warga Palestina di Tepi Barat yang ingin menjadi warga negara Yordania. Sebisa mungkin Israel ingin membuat warga Palestina di Tepi Barat tidak nyaman, dan menawarkan kenyamanan tinggal di Yordania.

Seperti yang kita ketahui, ekonomi Yordania banyak ditopang oleh Amerika, hal ini berimbas pada ekonomi warga Yordania yang notabene pengungsi Palestina. Warga Palestina yang telah menjadi warga Yordania mengalami kendala dalam  mengekspresikan tuntutan hak pulang ke tanah airnya, (untuk apa kembali ke Tepi Barat  jika di Yordania lebih nyaman).

Karena politik ketergantungan Yordania pada Amerika Serikat ini, mengakibatkan Yordania tidak menjadi negara independen dan juga tidak menjadi negara yang kaya. Kerugian tidak saja berimbas lemahnya tuntutan pada hak-hak warga palestina untuk pulang ke tanah airnya, juga berakibat pada ketidakmampuan warga Yordania yang mempunyai TKW untuk membayar gajinya. 

Di samping masalah ekonomi, umumnya masyarakat Arab punya anggapan bahwa dengan membayar sejumlah uang  untuk mendatangkan PRT dari Indonesia, menganggap sudah  seperti "membeli budak" dan berhak memperlakukan apa saja, seperti menyiksa, memaksa bekerja tanpa batas waktu dan memperkosa

PRT Indonesia sering tidur di mana saja, seperti di bawah tangga atau di dapur, diberi makan seadanya yang jauh  dari kebutuhan layak. Dalam kasus tertentu, majikan merasa punya gengsi tersendiri mempunyai PRT, mereka seringkali patungan, 3 atau 4 keluarga memperkerjakan 1 PRT. Dia  harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk 4 keluarga sekaligus sehingga tidak ada waktu untuk istirahat. Inilah sisa budaya arab yang tidak boleh dicontoh dan terpisah dengan ajaran agama Islam, disamping itu tentu saja masih ada budaya Arab yang lain yang positif.

Di sisi lain, PRT Indonesia seringkali tidak dibekali pengetahuan yang cukup mengenali budaya dan kebiasaan orang Arab, serta pengetahuan tentang hak dan kewajibannya. Berbeda dengan PRT yang berasal dari Filipina, untuk gaji saja standar PRT Filipina jauh lebih besar, untuk PRT Indonesia sekitar 150 USD,  PRT Filipina minimal 400 USD. Menurut penuturan Wasil, Yordania menjadi tempat penampungan favorit  bagi PRT di bawah standar.

Para Buruh/pekerja Filipina hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sedangkan Pekerja Indonesia juga seringkali harus mencuci mobil. Masalah pemahaman tentang hak dan kewajiban PRT ini merupakan masalah yang paling penting, di samping itu budaya "nrimo" dan tidak mau "ngeyel" dari kebanyakan PRT Indonesia membuat posisi PRT makin mudah diperalat dan melanggengkan budaya perbudakan. (IRIB Indonesia)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

1 komentar Di Negara Tetangga Zionis Israel, Yordania Buruh Indonesia Diperbudak, Siapa Peduli?

  1. Hai semuanya, Nama saya Angga Annisa dan saya berbicara sebagai orang yang paling bahagia di seluruh dunia hari ini sebelum sekarang saya secara finansial dipukul tanpa harapan akan bantuan apa pun, tetapi ceritanya akan segera berubah ketika saya bertemu dengan Ibu. Saya sangat senang untuk mengatakan keluarga saya kembali untuk selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp.700juta untuk memulai hidup saya di sekitar karena profesi saya karena saya seorang ibu tunggal dengan 3 anak dan seluruh dunia tampak seperti itu tergantung pada saya sampai Tuhan mengirim saya kepada sebuah perusahaan yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, perusahaan yang takut akan Tuhan, ISKANDAR LENDERS, mereka adalah Juruselamat Tuhan yang dikirim untuk menyelamatkan keluarga saya dan pada awalnya saya pikir itu tidak akan mungkin sampai saya mendapat pinjaman sebesar Rp.700 juta dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Bunda Iskandar melalui email. [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com] karena ini adalah pemberi pinjaman yang paling memahami dan baik

    Contact Details:

    e_mail Address:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com>>>>
    WhatsApp:::+6282274045059
    Company::Iskandar Lenders"""""
    Loan Amount:::Rp.700juta
    Name:::::Angga Annisa
    Country::::Indonesia
    Occupation:Trader
    Year:April,2020

    Jumlah minimum>>>>>>Rp.100 juta
    Jumlah maksimum>>>>>Rp.100 miliar

    ReplyDelete

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.