sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Mengakhiri Dominasi Modal Asing


Unknown 04:28 0

Dominasi Modal Asing
Indonesia merupakan sebuah Negara dengan kekayaan alam terlengkap di dunia. Isi perut negeri ini mengandung minyak, gas, batubara, dan panas bumi, yang merupakan sumber energi terpenting yang diperlukan dalam menggerakkan perekonomian. 

Di dalam bumi Indonesia tersimpan berbagai jenis mineral, emas, perak, tembaga, bauksit, biji besi, mangan, nikel yang diperlukan umat manusia untuk mengembangkan kebudayaan dan peradabannya. Diatas lahan yang subur, tumbuh berbagai jenis tanaman seperti kelapa sawit, kakao, kopi,cengkeh, lada,labu, dll, yang merupaka komoditas penting perdagangan pangan.

Kekayaan alam berlimpah inilah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis, Inggris, dan Belanda, melakukan kolonialisme terhadap Indonesia 400 tahun yang silam. Diikuti Jepang yang melakukan penjajahan dalam bentuk yang lebih sadis, merampas kehormatan dan hak hidup bangsa Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, sumber daya alam bangsa ini kemudian menjadi incaran Negara adikuasa Amerika Serikat, dengan motivasi yang sama, yakni melakukan noe kolonialisme dan imperialism (nekolim).kesemuanya bertujuan mengeruk sebanyak-banyaknya kekayaan rempah-rempah,hasil perkebunan, pertambangan, minyak, gas, dan batubara untuk menopang industrialisasi dan kebudayaan mereka. Dengan praktek nekolim inilah Negara-negara Eropa, Jepang dan Amerika Serikat dapat mempertahankan dominasinya secara ekonomi dan politik hingga hari ini.

Untuk menyukseskan seluruh agenda nekolim di era modern seperti sekarang ini, kapitalis internasional menggunakan cara-cara yang lebih halus, yaitu membentuk pemerintahan boneka. Selanjutnya mengikat leher pemerintahan boneka tersebut dengan memaksakan berbagai perjanjian internasional. Seperti melakukan subversi terhadap UUD 1945 dan menggantikannya dengan UUD amandemen,mendikte seluruh proses pembuatan UU, perencanaan pembangunan,pelaksanaan pemerintahan, melalui lembaga keuangan internasional seperti IMF, World Bank (WB), dan Asian Development Bank (ADB),agar sejalan dengan kepentingan kapitalis internasional.

Ribuan pengusaha di bidang investasi, keuangan, perdangangan dan infrastruktur dikerahkan dalam rangka melakukan eksploitasi kekayaan negeri ini. Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut memperoleh hak penguasaan atas tanga secara luas.bahkan tanah-tanah rakyat tempat bertanam pangan dirampas untuk kepentingan investasi. Petani dan buruh diperlakukan tidak manusiawi, petani dengan cara contract farming yang mirip dengan t anam paksadi era colonial,dan buruh dengan systemoutsourching dan upah murah.

Ekploitasi “tanpa ampun” inilah yang menjadikan Indonesia sebagai penghasil terbesar berbagai jenis mineral utama. Berada pada urutan ke-7 dalam produksi emas, 20 besar Negara produksi perak, posisi ke-4 dalam produksi tembaga di dunia, peringkat ke-2 dalam produksi nikel, dan eksportir timah terbesar di dunia. Di bidang energy Indonesia adalah eksportir batu bara kedua terbesar di dunia, net eksportir gas alam terbesar ke enam di dunia. Tidak hanya itu, Indonesia adalah negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia,produsen karet terbesar kedua di dunia, dan produsen minyak sawit (CPO) terbesar di dunia.secara keseluruhan, Indonesia berada dalam ranking teratas dalam produksi dan eksport berbagai komoditas perkebunan.

Namun apa dampaknya bagi Negara dan rakyat? Petani harus terusir dari lahan tmepat mereka menanam tanaman pangan. Sedangkan Indonesia, dalam rantai perdagangan internasioanal, hanya diposisikan sebagai penyedia bahan mentah. Akibat investasi yang hanya berorientasi sumber daya alam dan padat modal, Negara gagal membangun industry, pengangguran menjadi sangat tinggi, kelaparan dan kemiskinan terjadi diseluruh wilayah dimana perusahaan-perusahaan raksasa asing beroperasi. Dominasi dan ekspolitasi modal asing di Indonesia tampaknya belum berubah dalam 400 tahun terakhir.

Sehingga menjadi tugas pemuda,dan segenap elemen nasionalis untuk berjuang merebut kemerdekaan sejati dan mengakhiri praktek Nekolim atas negeri ini. Upaya merebut kemerdekaan nasional hanya dapat dilakukan melalui persatuan pemuda dan rakyat “sandal jepit” menumbangkan rezim Nekolim dan pemerintahan bonekanya, kemudian menggantikannya dengan pemerintahan yang mengabdi pada rakyat sesuai dengan amanat Proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila dan UUD 1945.

Sumber: IGJ

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.