SBMI Demo Pemkab Cirebon Desak Pulangkan Darini
Unknown
11:25
1
Aksi Desak Perlindungan BMI di Cirebon |
Hasilnya, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon akan segera membentuk tim khusus untuk Darini (18), warga Blok II, Desa Kroya, Kecamatan Panguragan yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (Traficking) di Medan, Sumatera Utara.
Saat melakukan audiensi di Ruang Paseban kompleks kantor Bupati Cirebon, SBMI mendesak pemerintah Kabupaten Cirebon untuk segera melakukan langkah kongkrit untuk memulangkan salah seorang warganya yang tengah dilanda kesulitan itu.
Padahal keberadaan Darini saat ini sudah jelas, terlebih sejak Tami (36) yang berangkat bersama Darini sejak awal, sudah pulang.
“Kami menilai selama ini Pemkab belum melakukan tindakan nyata. Kami bersama keluarga dan pemerintah desa sudah berkali-kali berteriak dan sudah berangkat ke Medan sampai mengetahui keberadaan Darini dan Tami. Kami kesulitan dengan birokrasi di sana, kami butuh pemerintah turun tangan,” kata Ketua SBMI Kabupaten Cirebon Taspin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Darini dan Tami berangkat ke Jakarta pada 22 Oktober 2013 untuk mendaftarkan diri ke Yayasan penyalur tenaga kerja berinisial TD. Namun setelah sepuluh hari dipekerjakan di sana, keluarga kehilangan kontak dengan Tami dan Darini selama lebih dari tiga bulan.
Pihak keluarga berkali-kali mencoba menanyakan keberadaan Tami dan Darini pada Yayasan TD, namun tidak mendapat jawaban. Keluarga baru bisa mendapat kabar Darini berhasil mencuri kesempatan untuk menghubungi ayahnya Damun (47) lewat sambungan telefon.
Dari situlah keluarga mengetahui bahwa Darini dan Tami telah dijual ke Yayasan BA di Medan. Selama sembilan hari di yayasan tersebut, mereka disiksa, diancam dan telefon selulernya dirampas, sehingga tak bisa lagi menghubungi keluarga.
Meskipun sudah berusaha mencari sampai ke Medan, keluarga tetap tidak dapat membawa Tami dan Darini pulang. Soalnya, majikan mereka mengaku sudah membayar uang belasan juta rupiah kepada Yayasan BA sebgai gaji mereka selama setahun yang ternyata belum juga disampaikan kepada Tami dan Darini.
Keluarga baru merasa sedikit lega ketika Tami berhasil melarikan diri dari rumah majikannya di Medan. Berkat pertolongan sejumlah anggota TNI angkatan laut Medan asal Cirebon,
Tami kemudian bisa pulang dan berkumpul kembali bersama keluarganya 22 April lalu. Kini, Tami dan keluarganya masih belum tenang sampai Darini juga bisa pulang. Berbagai upaya mereka lakukan bersama pemerintah desa, namun belum juga menemui titik terang.
Menanggapi desakan tersebut, Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Deni Agustin mengatakan, pihaknya selama ini tidak tinggal diam. Beberapa kali petugas Disnaker sudah mendatangi keluarga Tami dan Darini. “Kami bahkan sudah datang ke Medan untuk mencari keberadaan mereka serta mencari cara untuk memulangkan mereka,” ujarnya.
Deni mengaku, langkah Disnaker selama ini memang terkesan lambat. Hal itu disebabkan oleh birokrasi yang tidak sederhana. Disnaker Kabupaten Cirebon harus berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemprov Jawa Barat sebelum bisa membawa Tami dan Darini pulang.
Selain itu, dugaan tindak pidana traficking juga membuat Disnaker harus berkoordinasi denga polisi. Oleh karena itu, Deni berharap dengan pembentukan tim khusus dari berbagai elemen tersebut, Disnaker Kabupaten Cirebon bisa mengakselerasi proses penjemputan dan kepulangan Darini dari Medan.
Hidup Buruh yang terus berlawan. Salam solidaritas tanpa batas.
ReplyDelete