sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Polisi Malaysia Bebaskan 21 "Budak Seks" Uganda


Unknown 17:28 0

Budak Seks
SBMI, KUALA LUMPUR, — Kepolisian Malaysia menyatakan, Selasa (18/10/2011), telah membebaskan 21 perempuan warga negara Uganda yang dijadikan "budak seks".

Departemen Investigasi Kejahatan Federal menyatakan, kepolisian membebaskan para perempuan itu pada Jumat (15/10/2011) dari empat kamar di sebuah gedung apartemen di pinggiran kota Kuala Lumpur. Perempuan-perempuan itu berusia antara 19 hingga 42 tahun.

Mereka mau ke Malaysia karena terbujuk janji pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja hotel. Ternyata mereka dijebloskan ke dalam jaringan prostitusi untuk membayar biaya perjalanan dari Uganda yang besarnya mencapai 7.000 dollar AS.

Para perempuan itu "dieksploitasi sebagai budak seks", demikian pernyataan polisi. Mereka diancam secara fisik dan mental jika kabur atau dilaporkan ke kepolisian. Mereka dibawa ke Malaysia melalui China, dan akan dipukuli atau diperkosa jika menolak berhubungan seks.

"Inilah untuk kali pertama kami menemui sejumlah besar warga Afrika," kata seorang pejabat yang menolak menyebut nama karena tidak berwenang untuk mengungkap kasus ini.

Dia menambahkan, sebelum ini memang sudah ada beberapa kasus prostitusi yang melibatkan warga negara Afrika, tetapi bukan berbentuk sindikat.

Polisi juga menahan dua perempuan Uganda yang diduga berperan sebagai mucikari dan seorang laki-laki Uganda yang diyakini merupakan pelanggan.

Saat ini kepolisian masih menyelidiki berapa lama jaringan prostitusi ini beroperasi di Malaysia dan kemungkinan ada korban lain.

Adapun hukuman untuk perdagangan manusia (human trafficking) di Malaysia adalah hukuman kurungan hingga 15 tahun. (kompas)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.