sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » 15.700 Anak TKI di Sabah Bersekolah


Unknown 17:08 0

Anak Buruh Migran Sekolah
SBMI, Sabah – Sebanyak 15.700 anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia, telah terlayani dan mendapatkan pendidikan baik melalui sekolah formal maupun non formal.

Jumlah anak TKI yang bisa bersekolah itu berdasarkan akses data yang dimiliki Konsulat Jenderal RI Sabah hingga 2012 mulai dari tingkat SD hingga SMP, kata Konsul Jenderal RI Sabah, Soepeno Sahid di Kota Kinabalu, Ahad (11/11).

Menurutnya, 15.700 anak TKI itu dididik pada 152 sekolah yang tersebar pada sejumlah lokasi dalam wilayah Sabah khususnya di perladangan, kilang dan lain-lainnya.

Negeri Sabah Malaysia yang dibagi dalam lima wilayah besar yaitu Pantai Barat, pedalaman, Sandakan, Kudat dan Tawau, Soepeno menyatakan, WNI yang paling mayoritas bekerja di Sandakan dan Tawau.

“Konsentrasi warga kita bekerja di wilayah Sandakan dan Tawau karena lebih senang menjadi pekerja ladang,” katanya.

Dengan banyaknya anak-anak TKI yang sudah berhasil mengenyam pendidikan di perantauan (Sabah), dia mengatakan merupakan suatu perkembangan yang sangat menggembirakan dibandingkan pada tahun 2010 lalu.

Pada saat itu, tambah Soepeno, jumlah lembaga pendidikan baru sekitar 17 buah yang terdiri dari Learning Centre (LC), Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) plus satu sekolah yang dikelola “Humana” yaitu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asal Denmark yang bergerak dalam bidang pendidikan.

“Keberadaan LSM Humana ini bekerjasama dengan KJRI (Sabah) khusus di wilayah pedalaman atau perkebunan yang jauh dari keramaian. Jadi kita memang sudah kerjasama,” ungkapnya.

Jadi sejak 2010 hingga 2012, kata dia, jumlah lembaga pendidikan untuk anak-anak TKI di Sabah mengalami kenaikan sebanyak 134 buah Community Learning Centre (CLC).

“Artinya mengalami kenaikan sekitar 88 persen dari sisi akses pelayanan pendidikan dasar bagi anak-anak TKI,” sebut Soepeno.

Walaupun mengalami kemajuan yang cukup pesat, Soepeno mengakui belum mencukupi juga dibandingkan dengan jumlah anak-anak TKI yang sudah memasuki usia sekolah.

“Dari jumlah lembaga yang kita miliki sekarang ini baru langkah awal dan belum bisa menampung semua anak-anak TKI di Sabah. Jadi belum cukup juga,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah anak TKI yang sudah memasuki usia sekolah di Sabah mencapai 53.600 orang, sehingga yang belum bisa ditampung melalui CLC yang dimiliki saat ini masih ada sekitar 38.000 orang lebih.

Soepeno menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak TKI di Sabah masih membutuhkan kerja sama keras secara bersama-sama termasuk Kementerian Pendidikan RI.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.