Jumhur Hidayat Itu Pemain Akrobat
Unknown
18:36
0
Walau Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam berdiplomasi mengatakan alasan pemecatan untuk penyegaran organisasi, namun aroma politis pemecatan Jumhur sudah lama diduga pasti dilakukan. Dengan kelihaiannya pula dan seolah sudah mengerti konsekuensi langkah politiknya, Jumhur pun pasra dan legowo menerima sanksi politik SBY .
Mari kita melihat ke belakang, bahwa langkah politik Jumhur kali ini bukanlah hal yang mengejutkan. Bahkan, aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) tetap terbilang lihai dalam membaca situasi politik negeri para maling ini.
Pada 1999, ambisi Jumhur gagal bersama Partai Daulat Rakyat, yang dia bentuk bersama mantan Menkop Adi Sasono. Menjabat sebagai sekjen, Jumhur gagal membawa partai tersebut menjadi kekuatan besar. Di Pemilu 1999, partai berbasis massa buruh, petani dan nelayan itu hanya berhasil mendudukkan satu wakilnya di Senayan.
Gagal di Pemilu 1999, Jumhur merapat ke Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) pada Pemilu 2004. Dia pun menjadi tim sukses SBY - JK pada Pilpres pertama di republik ini. Setelah SBY - JK menang, Jumhur pun mendapat hadiah dari pengorganisasian massa buruh yang dilakukannya. Pada 2007, dia diberi jabatan Kepala BNP2TKI oleh Presiden SBY .
Kepala BNP2TKI terbilang bukan jabatan remeh. Bahkan, sejumlah kalangan menyebut BNP2TKI adalah lahan basah, karena urusan asuransi TKI dan sebagainya ditangani badan independen itu, tidak lagi oleh Kemenakertrans. Terlebih Jumhur adalah orang pertama yang menduduki kursi nomor satu badan nasional yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 itu.
Jumhur bahkan menjabat Kepala BNP2TKI lebih dari 5 tahun, di luar kebiasaan masa jabatan pejabat tinggi setingkat eselon 1. Namun, pada 11 Maret lalu Jumhur resmi digusur dari kursi empuknya yang dia nikmati 7 tahun lebih atau sejak 11 Januari 2007.
Kini dia bergabung dengan PDIP, partai yang sedang naik pamor menjelang Pemilu 2014. Banyak kalangan menduga Jumhur mengincar posisi menteri tenaga kerja, jabatan yang gagal diraihnya saat SBY menjabat. Namun, terlepas dari apapun target Jumhur, langkah politik suami Alia Febyani Prabandari, runner-up Puteri Indonesia 2001, terlihat bak akrobat.
Sebagaimana akrobat, si pemain akan dipuji karena ketangkasannya jika berhasil, namun akan ditertawakan jika gagal.
No comments