sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Kementerian Tenaga Kerja: Usir Dubes Malaysia


Unknown 11:34 0

Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dita Indah Sari mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kepada Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan sementara Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Syed Munshe Afdzaruddin bin Syed Hassan. Usulan itu terkait pemerkosaan terhadap tenaga kerja Indonesia, S, oleh tiga polisi Malaysia.

"Sikap itu sebagai wujud protes keras kami kepada Otoritas Malaysia terkait pemerkosaan S oleh polisi Penang," kata Dita saat dihubungi, Senin, 12 November 2012.

Sebelum dipulangkan ke Malaysia, Kementerian Tenaga Kerja juga mengusulkan agar Kemenlu secepatnya memanggil Dato Syed. Dato diminta menjelaskan mengapa peristiwa pemerkosaan terhadap S terjadi serta bagaimana penanganan hukum terhadap pelaku ke depannya. "Dia harus memberikan klarifikasi," ujarnya.

S, TKI asal Batang, Jawa Tengah, diperkosa tiga polisi Malaysia di kantor Kepolisian Bukit Mertajam, Penang, 10 November 2012 pagi. Ketiganya adalah ML, 33 tahun, RAD, 25 tahun, dan SR, 21 tahun. S semula dibawa ke kantor polisi karena hanya membawa fotokopian paspor. S dicegat polisi saat berada dalam mobil sewaan yang disopiri Tan, sopir taksi lokal, di Wellesley.

Koordinator Crisis Center Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Henry Prayitno, kemarin mengatakan pihaknya sedang menelusuri pihak perusahaan yang memberangkatkan S ke Malaysia. S diketahui masuk ke Malaysia tanpa membawa paspor asli setelah setahun sebelumnya bekerja sebagai TKI di Singapura.

Adapun Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayangkan protes keras ke Malaysia dan memastikan pelaku pemerkosaan mendapat ganjaran setimpal. Protes keras itu dinilai penting karena pelecehan terhadap TKI oleh warga Malaysia bukan kali ini saja terjadi.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.