sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Aksi Peringatan Hari Buruh Migran Internasional 2011


Unknown 11:23 0

JAKARTA. Nisma Abdullah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menyampaikan bahwa aksi ini membawa tujuh tuntutan yaitu menolak hukuman mati terhadap buruh migran Indonesia, menghentikan biaya penempatan yang terlalu tinggi (overcharging), menghentikan pemaksaan asuransi dan KTKLN terhadap buruh migran Indonesia atas nama perlindungan, menghentikan kebijakan ekspor dan segera membentuk undang-undang yang melindungi buruh migran Indonesia dan keluarganya, meratifikasi konvensi PBB 1990 tentang perlindungan hak-hak buruh migran internasional dan keluarganya, meratifikasi konvensi ILO 189 tentang perlindungan bagi pekerja rumah tangga, membubarkan terminal khusus TKI, menciptakan lapangan pekerjaan industrialisasi nasional, dan menghentikan perampasan tanah kaum tani serta segera menjalankan reforma agraria sejati.“Hentikan Perampasan Tanah Kaum Tani dan Jalankan Reforma Agraria Sejati” adalah salah satu dari sembilan tuntutan dalam aksi bersama-Hari Buruh Migran Internasional di Jakarta, kemarin (18/12).

Sementara itu Ali Fahmi, Ketua Departemen Penguatan Organisasi, Dewan Pelaksana Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia (SPI) yang hadir dalam aksi solidaritas ini menyampaikan bahwa salah satu akar persoalan buruh migran Indonesia adalah kondisi masyarakat pedesaan yang semakin terpuruk seperti semakin sempitnya lahan pertanian sehingga memaksa warga untuk meninggalkan desanya dan mengadu nasib ke kota baik itu di dalam ataupun luar negeri. Kondisi ini disebabkan kebijakan pertanian dan pembangunan Indonesia yang sama sekali tidak berpihak kepada rakyat kecil.


“Kemarin baru saja disetujui RUU Pengadaan Lahan Untuk Pembangunan yang semakin menegaskan arah kebijakan pertanian negeri ini. Lahan petani di Jawa yang tadinya rata-rata sudah 0,3 hektare dengan alasan untuk pembangunan dapat saja dirampas. Peristiwa di Mesuji juga salah satu contoh betapa kebijakan pertanian di Indonesia hanya berpihak kepada para pemodal, bukannya kepada rakyat kecil,” tutur Ali.

Ali menambahkan bahwa reforma agraria sejati adalah solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan dengan agraria di Indonesia, mulai dari konflik agraria hingga persoalan buruh migran yang “terpaksa” mencari penghidupan di negeri orang karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan di daerah asalnya.

Aksi bersama-Hari Buruh Migran Internasional 2011 dimulai dengan melakukan long march menuju istana negara di Jakarta.








«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.