sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Malaysia deportasi 343 TKI di awal 2013


Unknown 17:44 0


SBMI, Tanjungpinang - Pemerintah Malaysia mendeportasi 343 tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah ditambah tiga bayi pada awal 2013 melalui Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kata Koordinator Lapangan Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang, Ria Murni.

"Mereka kami tampung sementara di penampungan Wisma Transito dan Rumah Perlindungan Trauma Center Tenaga Kerja Indonesia (RPTC TKI) sebelum dipulangkan ke daerah asalnya," kata di Tanjungpinang, Jumat.

Ria mengatakan, para TKI bermasalah yang terdiri dari 248 laki-laki, 95 perempuan serta tiga bayi tersebut dideportasi Malaysia, kemudian tiba di Tanjungpinang pada Kamis (3/1) malam.

"Mereka sudah kami berangkatkan menuju Jakarta pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB menggunakan kapal Pelni KM Tigar," katanya.

Para TKI bermasalah yang pada umumnya bekerja secara tidak sah menggunakan paspor pelancong di Malaysia itu menjalani hukuman penjara sebelum dideportasi, bahkan sebagian di antara mereka mengalami hukuman cambuk.

Ia mengemukakan, hanya membawa pakaian yang melekat di badan, bahkan tidak menggunakan alas kaki merupakan pemandangan biasa setiap kedatangan para TKI bermasalah di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

"Pada umumnya mereka sudah tidak memiliki harta benda setiba di Tanah Air," katanya.

Menurut Ria, selain diberangkatkan menuju Jakarta, beberapa orang diantaranya dijemput oleh pihak keluarga karena memiliki kartu tanda penduduk Tanjungpinang, Bintan, Karimun, serta pulang dengan biaya sendiri dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Pihak keluarga yang melakukan penjemputan juga harus bisa membuktikan mereka adalah keluarganya dengan menunjukkan identitas berupa KTP dan Kartu Keluarga," demikian Ria.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.