Sembilan Ribu BMI Sulsel Tak Berdokumen
Unknown
18:02
0
Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Sulsel yang bekerja di luar negeri hingga September sekitar 15 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.000 di antaranya tidak terdata di BNP2TKI.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) telah menerapkan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (Sisko-TKLN) sejak 2011 lalu. Buruh Migran berdokumen yang terdata pada Sisko TKLN mendapat kartu smart yang terkoneksi ke kedutaan besar di seluruh dunia, bandara dan kantor imigrasi.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Makassar Wilayah Regional Timur, Agus Bustami mengungkapkan, hanya sekitar 6000 BMI asal Sulsel yang terdata di Sisko TKLN dan mendapatkan kartu smart. Agus memperkirakan, BMI asal Sulsel ke luar negeri tahun ini sekira 20 ribu orang.
Negara tujuan BMI Sulsel dominan masih ke Malaysia sebagai tenaga kerja sektor perkebunan. Lainnya, ke Singapura, Hongkong, Jepang, Amerika Serikat dengan jenis pekerjaan terbesar sebagai pelaut.
"Sisko TKLN ini memberi perlindungan kepada TKI serta mencegah TKI ilegal karena ada kartu identitas. Ini menjadi senjata memberangus calo BMI," kata Agus, Rabu, 7 November.
Tidak terdatanya sebagian besar BMI pada Sisko TKLN karena beberapa BMI ke luar negeri awalnya menggunakan visa perjalanan wisata. Setelah mendapatkan pekerjaan di luar negeri, barulah mereka mengubah visa menjadi visa kerja.
Mulai 2013, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan seluruh kedutaan besar untuk pelayanan Sisko TKLN. Semua tenaga kerja yang mengurus visa tenaga kerja harus terdata di Sisko TKLN dan mendapat kartu smart.
Untuk menjaring tenaga kerja yang tidak memiliki kartu smart, BP3TKI juga akan bekerja sama dengan kantor Imigrasi. Semua tenaga kerja yang pulang ke Indonesia dan berniat kembali lagi ke negara tempat kerjanya harus memiliki kartu smart dan terdata di Sisko TKLN.
"Sudah mudah mendatanya, karena sudah menggunakan visa kerja. Jadi, kalau tidak punya kartu smart, harus urus dulu. Untuk membedakan BMI yang berdokumen dan tidak, juga bisa diketahui dari kartu tersebut," tuturnya. (fajar.co.id)
No comments