Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga
Unknown
18:00
1
Saat ini saya sedang di
Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibenng, Salatiga. Sekolah yang
luar biasa. "Edan" dalam arti positif, luar biasa dalam arti
sesungguhnya. Saya pun bisa berbagi cerita menggunakan fasilitas yang
ada di sekolah ini.
Mungkin Anda pernah mendengar sekolah
alternatif yang satu ini. Metro TV atau Trans TV pernah menayangkan
liputannya. Kompas juga pernah memuat kisah perjuangan sekolah ini, yang
dipelopori oleh Bahrudin.
Saya mengenal Bahrudin jauh sebelum ia
merintis sekolah ini, namun kali ini saya tak ingin bercerita
tentangnya. Saya ingin berbagi tentang perkembangan sekolah ini.
Ketika
awal didirikan, sekolah SMP Alternatif ini baru memiliki puluhan murid.
Saat ini, untuk tingkat SMA mereka sudah punya dua kelas, sedangkan
jumlah siswa keseluruhannya sudah mencapai 150-an orang
Di sini,
siswa tidak dipatok harus belajar sesuai kurikulum seperti sekolah
formal. Si anak sedang ingin belajar apa, saat itulah ia mencari sendiri
materi pelajaran yang ingin diketahuinya. Juga kalau ia ingin mencari
partner untuk diskusi tentang suatu hal.
Dari sini, anak sudah
dirintis untuk memilih sendiri apa yang menjadi minat mereka, sehingga
menjadi lebih fokus untuk menekuninya. Dan cara belajarnya juga langsung
dari "kehidupan nyata."
Dari sisi murid, siswa yang tadinya cuma
berasal dari Salatiga dan sekitarnya kini mulai lebih variatif.
Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Jombang, Jogjakarta, juga memberi
sumbangan asal siswa. Di sini, mereka tinggal di rumah-rumah penduduk.
Soal biaya, orang tua anak sendiri yang merundingkan besarnya "uang
pondokan" dengan pemilik rumah yang ditinggali.
Lalu, jangan
bicara soal produktivitas di sini. Anak-anak yang umurnya masih belasan,
sudah bisa membuat film sendiri. Setiap akhir pekan di akhir bulan, ada
pemutaran film ini untuk ditonton ramai-ramai.
Kalau film
saja dengan mudahnya diproduksi, apalagi cuma sekadar buku. Di
sini, karya-karya siswa sudah dibukukan dan diterbitkan oleh penerbit
progresif dari Jogjakarta, LKiS. Juga karya-karya para gurunya.
Pendek
kata, sekolah ini benar-benar menjadi alternatif bagi pendidikan yang
sekarang ini sangat terasa membelenggu, tidak membebaskan. Tak terhitung
sudah sekolah-sekolah formal yang mengunjungi "sekolah aneh" ini untuk
menimba ilmu. Saat saya ada di sana pagi ini, sudah ada tiga sekolah
yang akan datang berkunjung dan belajar.
Saat ini, Q-T sedang
membangun lumbung informasi yang bisa diakses oleh siswa atau warga
sekitar yang membutuhkan. Soal akses internet, nggak usah ditanya deh.
Di sini, akses internet tersedia bebas 24 jam. Anda mau ngakses dari
masjid, dari kebun belakang, dari halaman beranda depan, semuanya bisa
asalkan Anda berbekal laptop yang memiliki wi-fi.
Saya berharap
anak-anak di sini juga berbagi cerita sendiri tentang pengalaman mereka
belajar di sekolah ini. Saya sudah ceritakan kepada pak "kepala suku"
Bahrudin, bagaimana memanfaatkan Wikimu untuk berbagi cerita.
Mudah-mudahan, kisah yang ditunggu-tunggu itu akan muncul, baik dari
guru maupun dari murid-muridnya.
Keren sekolahnya, bisa mendidik anak untuk menjadi akhlak yang mulia. Ini bisa menjadi pedoman bagi anak muda sekarang, agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.
ReplyDeleteSalam Hangat
Muhammad Syafiq