sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » PRT Disiksa Majikan Pakai Gunting


Unknown 23:03 0

Hentikan kekerasan terhadap PRT
SBMI, Pekanbaru - Tindak kekerasan atau penganiayaan terhadap pekerja rumah tangga (PRT), ternyata tak hanya dialami oleh para pekerja yang berada di luar negeri.

Penyiksaan serupa juga terjadi di dalam negeri, seperti yang dialami AB (14), pekerja anak di Kota Pekanbaru, Riau.

AB, mengaku mendapat siksaan fisik dari majikan perempuannya, dr Ronika Sumaloho (38) yang berprofesi sebagai dokter dan pemilik Apotik Ika Farma, Jalan Bhakti, Kelurahan tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai.

Akibat selalu disiksa, AB yang berasal warga asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. Ia akhirnya memutuskan kabur dari rumah sang majikan pada Kamis (19/9/2013).

Ketika melarikan diri, AB sempat kebingungan di Jalan Bhakti, karena tidak tahu mau pergi kemana. Saat itulah ia ditemukan oleh Nasrun (46), warga Jalan Rengas, Marpoyan Damai. Melihat kondisi AB yang babak belur, Nasrun menaruh curiga dan mengantarkannya ke Polresta Pekanbaru untuk membuat laporan.

"Saya selama sembilan bulan terakhir bekerja di rumah dr Ronika Sihaloho. Tapi selama itu juga, sering disiksa menggunakan gunting, kayu, dan alat lainnya. Saya juga tidak pernah digaji, dan hanya diberi makan sekali sehari," tuturnya kepada polisi.

Sementara Kabid Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Hermansyah, Jumat (20/9/2013), membenarkan ada laporan Polresta Pekanbaru terkait kasus tersebut.

"Laporannya masih dalam penyelidikan pihak reskrim jajaran Polresta Pekanbaru. Saat ini korban masih dimintai keterangan oleh penyidik di Mapolresta," ujar Hermansyah.(tribun)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.