sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » BP3TKI Kesulitan Berdayakan TKI Purna


Unknown 12:03 0


BP3TKI Kesulitan Berdayakan TKI Purna
TKI Purna di Bandara
KORANMIGRAN, MATARAM – Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) masih kesulitan memberdayakan TKI purna yang sudah kembali ke daerah masing-masing.

Saat ini BP3TKI tidak hanya mengatasi perlindungan TKI di luar negeri. Namun juga diberikan mandat untuk melakukan pemberdayaan kepada para TKI Purna yang sudah kembali ke daerah masing-masing. Tujuannya sangat sederhana, dengan adanya pemberdayaan oleh BP3TKI diharapkan para TKI Purna bisa mengelola hasil jerih payahnya di luar negeri untuk membentuk usaha, sehingga tidak lagi berkeinginan menjadi TKI.

Akan tetapi sangat disayangkan program pemberdayaan kepada para TKI itu tidak begitu mulus di NTB, akibat banyaknya TKI Purna yang pulang ke NTB. Sementara BP3TKI NTB sendiri memiliki keterbatasan anggaran.

“Tahun 2013 kita sudah mulai jalan, tapi kita sangat kesulitan akibat terentur minimnya anggaran,” ungkap Kepala Perlindungan dan Pemberdayaan TKI, Saleh, Sabtu lalu (28/12).

Saleh menjelaskan dari Januari hingga Oktober 2013 jumlah TKI yang pulang ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok sebanyak 13.266 TKI kemudian melalui kapal laut atau bus sebanyak 3.164. Dari total 16.430 TKI tersebut, yang baru bisa diberdayakan oleh BP3TKI hanya sebanyak 150 orang TKI Purna. BP3TKI sendiri kata Saleh, hanya dianggarkan sekitar Rp 17 juta untuk memberdayakan TKI purna dalam satu tahun.

“Kalau kita melihat besaran anggaran ini, tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKI yang begitu banyak,” uangkapnya.

Disinilah kemudian diperlukan ikut campur pemerintah daerah baik pemerintah provinsi NTB dan juga pemerintah kabupaten/kota kata Saleh untuk sama-sama mengucurkan anggaran pemberdayaan TKI Purna agar bisa berkarya dan tidak lagi menjadi TKI di luar negeri.

Saleh menjelaskan, dalam melakukan pemberdayaan kepada TKI, BP3TKI memberikan berbagai keterampilan bisnis kepada para TKI. Sebagai contoh BP3TKI melakukan pemberdayaan kepada para TKI di desa Batu Kliang Selatan Lombok Tengah. Para TKI purna diajarkan membuat kerupuk paru, abon dan aneka jajanan lainnya. BP3TKI tidak hanya memberikan teori tetapi juga memberikan hibah berupa peralatan pendukung kepada TKI purna itu.

Karena keterbatasan anggaran lanjut Saleh, di dalam melakukan pemberdayaan, BP3TKI melakukan seleksi ketat. BP3TKI memprioritaskan TKI Purna yang masih mempunyai simpanan uang yang cukup banyak dari jerih payahnya di luar negeri. Harapannya, uang simpanan tersebut bisa dijadikan sebagai modal. (radar Lombok)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.