sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » 9 Dari 343 TKI Deportasi Malaysia Kabur Dari Penampungan


Unknown 15:07 0

SBMI, Tanjungpinang - Sembilan dari 343 tenaga kerja Indonesia yang dideportasi Malaysia melarikan diri dari penampungan di Kota Tanjungpinang dan sebagian lagi kabur saat dibawa menuju pelabuhan Kijang, Bintan, Kepulauan Riau.

"Empat orang melompat dari mobil yang membawa mereka menuju pelabuhan kapal Pelni di Kijang, dan lima orang kabur saat berada di penampungan Wisma Transito Tanungpinang," kata Koordinator Lapangan Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang, Ria Murni, Jumat (4/1/2013) malam.

Ria mengatakan, para TKI bermasalah tersebut dideportasi Malaysia pada Kamis (3/1/2013) malam dan merupakan yang pertama pada 2013, selain 343 TKI bermasalah yang terdiri dari 248 laki-laki, 95 perempuan itu, juga terdapat tiga bayi yang dideportasi.

TKI bermasalah yang kabur saat berada di penampungan itu diketahui berasal dari Aceh dan Medan, sedangkan yang melompat dari mobil yang sedang melaju menuju pelabuhan Kijang berasal dari Flores.

"Kami menduga ada pihak-pihak yang membantu mereka kabur, karena mereka orang yang tidak tahu wilayah tetapi setelah dilakukan pencarian bersama aparat terkait tidak ditemukan," katanya.

Ria mengakui pihaknya sering kecolongan, karena beberapa bulan terakhir selalu ada TKI bermasalah kabur dari penampungan, atau lari saat dibawa menuju pelabuhan Kijang.

"Bahkan ada yang nekat melompat dari kapal, diduga sudah ada pihak-pihak yang menunggu atau menjemput mereka," ujarnya.

Ria menyebut, pihaknya sudah berupaya untuk menghalangi agar para TKI bermasalah itu tidak melarikan diri, namun selalu kecolongan.

"Memang mereka kabur bukan hanya ada dugaan karena bantuan pihak luar, tetapi juga karena malu pulang ke kampung halaman karena belum berhasil sebagai TKI," ujarnya.[ant]

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.