364 TKI Lebak bekerja ke Timur Tengah
Unknown
21:53
0
SBMI, Lebak - Sebanyak 364 tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lebak, Banten, yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat, bekerja ke Timur Tengah untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga.
"Sebagian besar mereka tenaga kerja Indonesia (TKI) kaum perempuan dengan bekerja sebagai penata rumah tangga," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Lebak, Suprapto, di Rangkasbitung, Kamis.
Menurut dia, selama ini minat warga Kabupaten Lebak bekerja ke luar negeri cukup tinggi, terlebih terbatasnya lapangan pekerjaan.
Mereka para TKI lebih memilih bekerja ke Timur Tengah, meskipun pemerintah menghentikan sementara (moratorium) ke Arab Saudi.
Para TKI asal Kabupaten Lebak bekerja ke Negara Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, Bahrain dan Qatar.
"Semua mereka bekerja resmi melalui jasa pengerah jasa TKI," katanya.
Ia mengatakan saat ini, TKI Kabupaten Lebak yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebanyak 364 orang.
Mereka rata-rata pendidikan tingkat SD dan bekerja sebagai penata rumah tangga.
Pemerintah daerah terus mengimbau para calon TKI agar mendaftar atau tercatat jika hendak bekerja ke luar negeri.
Sebab keberangkatan TKI berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 14/MEN/X/2010, harus tercatat pada pemerintah daerah.
Apabila mereka tidak tercatat, dipastikan pihak Keimigrasian tak mengeluarkan Paspor.
"Kami minta kepala desa maupun kecamatan jika warganya mau bekerja ke luar negeri terlebih dulu melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat," katanya.
Ia menyebutkan saat ini tingkat kesadaran warga yang hendak bekerja ke luar negeri mereka melapor dan tercatat pada peemrintah daerah.
Sebab jika mereka tercatat tentu manfaatnya cukup besar karena mendapat pengawasan dan pemantauan pemerintah.
"Kami melindungi para TKI yang tercatat karena memudahkan administrasi itu jika ada hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Eni, salah seorang warga Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengaku dirinya pertengahan Februari mendatang berangkat bekerja ke Oman sebagai penata rumah tangga.
Saat ini, kata dia, ia tengah mempersiapkan persyaratan administrasi dengan mendatangi kantor dinas pemerintah daerah.
"Kami bekerja ke luar negeri melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang berkantor di Jakarta," katanya. (ANTARA)
"Sebagian besar mereka tenaga kerja Indonesia (TKI) kaum perempuan dengan bekerja sebagai penata rumah tangga," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Lebak, Suprapto, di Rangkasbitung, Kamis.
Menurut dia, selama ini minat warga Kabupaten Lebak bekerja ke luar negeri cukup tinggi, terlebih terbatasnya lapangan pekerjaan.
Mereka para TKI lebih memilih bekerja ke Timur Tengah, meskipun pemerintah menghentikan sementara (moratorium) ke Arab Saudi.
Para TKI asal Kabupaten Lebak bekerja ke Negara Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, Bahrain dan Qatar.
"Semua mereka bekerja resmi melalui jasa pengerah jasa TKI," katanya.
Ia mengatakan saat ini, TKI Kabupaten Lebak yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebanyak 364 orang.
Mereka rata-rata pendidikan tingkat SD dan bekerja sebagai penata rumah tangga.
Pemerintah daerah terus mengimbau para calon TKI agar mendaftar atau tercatat jika hendak bekerja ke luar negeri.
Sebab keberangkatan TKI berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 14/MEN/X/2010, harus tercatat pada pemerintah daerah.
Apabila mereka tidak tercatat, dipastikan pihak Keimigrasian tak mengeluarkan Paspor.
"Kami minta kepala desa maupun kecamatan jika warganya mau bekerja ke luar negeri terlebih dulu melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat," katanya.
Ia menyebutkan saat ini tingkat kesadaran warga yang hendak bekerja ke luar negeri mereka melapor dan tercatat pada peemrintah daerah.
Sebab jika mereka tercatat tentu manfaatnya cukup besar karena mendapat pengawasan dan pemantauan pemerintah.
"Kami melindungi para TKI yang tercatat karena memudahkan administrasi itu jika ada hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Eni, salah seorang warga Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengaku dirinya pertengahan Februari mendatang berangkat bekerja ke Oman sebagai penata rumah tangga.
Saat ini, kata dia, ia tengah mempersiapkan persyaratan administrasi dengan mendatangi kantor dinas pemerintah daerah.
"Kami bekerja ke luar negeri melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang berkantor di Jakarta," katanya. (ANTARA)
No comments