sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Dilarang Soalat, TKI di Kuala Lumpur Kabur dari Majikan


Unknown 20:05 1

Perlindungan
Dilarang Solat
SBMI, KUALA LUMPUR - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), Sri Purwanti, 22, mengaku terpaksa kabur dari rumah majikan karena tidak tahan oleh perangai majikannya yang melarang dia untuk beribadah menjalankan salat lima waktu. Selain dilarang beribadah, dirinya juga disuruh memasak makanan tidak halal. 

Pada Jumat (7/12), sekitar pukul 05.00 waktu Malaysia, dia melarikan diri dan ditolong oleh seorang warga negara Malaysia dan seorang warga Indonesia dan selanjutnya permasalahan itu dilaporkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.

Tak lama berselang, pihak KBRI Kuala Lumpur membawa korban tersebut untuk dimintai keterangan dan kemudian ditampung di shelter KBRI. Atas kejadian tersebut, Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI, Suryana Sastradiredja sangat menyesalkan kejadian itu mengingat adanya pelanggaran terhadap keyakinan orang lain. "Pelanggaran itu karena adanya larangan kepada TKI untuk melakukan kegiatan ibadah," katanya.

Menurut dia, majikan harusnya tidak hanya memperhatikan soal gaji saja, tapi juga menghormati keyakinan dari TKI.

Menurut dia, KBRI juga akan menelusuri status Purwanti. "Bila ditemukan unsur trafficking karena tidak adanya izin, KBRI akan meminta kepada Pemerintah Malaysia untuk menindak tegas majikan tersebut," ungkapnya.

Dari keterangan yang diperoleh, TKI itu berasal dari Indramayu, Jawa Barat dan masuk ke Malaysia melalui Batam menyeberang ke Stulang Laut, Johor. Dia masuk ke Malaysia, sejak 15 Oktober 2012 dan bekerja di negara ini dengan mengantongi calling visa.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

1 komentar Dilarang Soalat, TKI di Kuala Lumpur Kabur dari Majikan

  1. Buat saudara mau dibantu masalah uang gaib hub aki wara,karna saya sudah membuktikan bantuan uang gaib aki wara yang berminat,hub aki wara di nomor 0823 2170 4848

    ReplyDelete

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.