sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Muhaimin Ajak TKI di Malaysia Mogok Kerja


Unknown 00:21 0

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengajak warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia melakukan mogok kerja. Hal itu sebagai aksi solidaritas atas maraknya kekerasan fisik dan psikis kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) oleh warga negara Malaysia.

"Warga kita di Malaysia perlu bersatu agar kita dihargai. Mogok itu untuk menghormati TKI yang jadi korban," kata Muhaimin di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Pria yang kerap disapa Cak Imin ini menambahkan, ada dua tindak kekerasan yang menimpa TKI. Pertama, TKI mengalami kekerasan dalam hubungan kerja dengan majikan. Kekerasan itu meliputi penyiksaan majikan, pelanggaran kontrak kerja, dan tidak digaji. Kekerasan kedua dalam kaitan masalah pidana. Hal itu berwujud pemerkosaan dan penembakan.

"Kasus itu diproses hukum. Kita sudah menunjuk lawyer di KBRI untuk mendampingi TKI," ujarnya.

Ia menyatakan, jumlah TKI legal di Malaysia mencapai 1,1 juta orang. Adapun TKI ilegal sebanyak 1,2 juta orang. Muhaimin mengimbau TKI berangkat ke Malaysia dengan cara legal. TKI yang menjadi korban kekerasan, katanya, berangkat ke Malaysia secara illegal.

"Pemerintah Malaysia harus menindak tegas TKI ilegal. Kita sudah sosialisasikan ke TKI yang ke Malaysia untuk tidak memaksakan diri, terbujuk rayuan ke Malaysia. TKI, jangan berangkat sebelum siap," katanya.

Aksi kekerasan pada TKI di Malaysia kembali berulang dan menimpa seorang TKI berinisial SM (25). SM menjadi korban pemerkosaan tiga oknum anggota Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat (9/11/2012) silam. 

Ketiga oknum polisi diraja Malaysia tersebut menolak tuduhan SM. Hal itu disampaikan mereka dalam sidang perdana perkara pemerkosaan SM yang digelar di Pengadilan Butterworth, Penang, Jumat (16/11/2012).

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.