sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Ritual Adat Rebo Buntung


Unknown 03:53 0


Ribuan warga masyarakat membanjiri pantai Tanjung Menangis di Kecamatan Pringgabaya, mereka datang dari berbagai pelosok desa. Kehadiran warga masyarakat ini adalah untuk menyaksikan secara langsung acara ritual adat “Rebo Buntung” yang biasa digelar setiap tahun pada hari Rabu terakhir di bulan Safar/dalam bahasa Sasak disebut Rebo Buntung.





Tradisi Rebo Buntung ini sekaligus untuk menyambut tibanya bulan Rabiul Awal (bulan Maulid Nabi Muhammad SAW). Budaya ini telah lama dikenal oleh masyarakat setempat dan hingga saat ini terus dilestarikan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu event budaya daerah.

Ritual adat Rebo Buntung di pantai Tanjung Menangis ini ditandai dengan penyerahan sesaji berupa kepala kambing, hasil-hasil pertanian, buah-buahan serta aneka macam makanan tradisional yang diusung oleh puluhan pemuda-pemudi, selanjutnya diterima oleh tokoh adat setempat. Dalam upacara ini, tokoh adat membacakan doa sekaligus memohon kepada Tuhan agar masyarakat diberikan keselamatan, keberkahan dan dijauhkan dari segala macam bencana. Upacara adat ini juga dihadiri Pimpinan SKPD dan undangan lainnya.

Bupati Lombok Timur diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Lombok Timur Drs. H. Gufranuddin, Dipl. TESOL, M.M. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ritual adat Rebo Buntung ini sangat strategis ditengah derasnya arus budaya barat. Oleh karena itu diperlukan upaya serius dari semua pihak agar budaya ini tidak punah akibat pengaruh budaya dari luar tersebut.

Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Lombok Timur TGH. M. Ruba’i mengatakan tradisi Rebo Buntung merupakan asset budaya yang perlu dipelihara sehingga dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.