SBMI Berang Buruh Migran Didiskon!
Unknown
23:59
1
ist |
Iklan buruh murah sebagai dagangan laris manis ramai terbit di media menjadi perhatian serius dari aktifis buruh migran di Indonesia. Iklan ini merupakan bukti cara licik kapitalis untuk menghisap buruh migran di Malaysia.
Irfan Fadila, aktifis Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) di Medan berang dan memprotes selebaran 'obral TKI' di Malaysia dan negara-negara kapitalis lainnya di seluruh dunia sebagai bukan hanya dianggap perdagangan manusia. Tapi ini merupakan akal licik kapitalis untuk menghancurkan standart upah buruh di seluruh dunia sebagai politik upah murah.
"Isi selebaran itu membuat Buruh Migran sebagai "Barang dagangan"... Jelas merupakan tindak penghancuran kemanusiaan Buruh Migran, merendahkan dan menghina bangsa Indonesia," katanya lewat telepon disela-sela kegiatannya.
"Isi iklan dalam bahasa Inggris berbunyi: Indonesia maids now on sale! Buruh Migran didiskon besar-besaran seperti barang cuci gudang," ungkapnya.
Menurutnya, isi selebaran itu tidak boleh ditoleransi, karena sangat merugikan TKI. "Mereka tidak dianggap sebagai manusia," tegasnya.
ist |
Informasi terkini diketahui bahwa biaya untuk mempekerjakan Buruh Migran di Malaysia sebesar RM 12.000 atau Rp 36 juta untuk seorang TKW melalui agen resmi. Sedangkan lewat iklan itu hanya butuh biaya RM 7.500. Ini merupakan politik untuk menghancurkan standar upah bagi buruh migran bukan hanya kepada Buruh migran Indonesia tapi kepada semua standar upah buruh migran di tingkat internasional.
"Indonesia dan Malaysia sudah meratifikasi protokol tentang penghapusan tindak pidana perdagangan manusia. Kedua negara juga sudah memiliki UU anti perdagangan manusia. Jadi, sebetulnya mereka sudah meiliki komitmen," tambahnya Irfan.
"Tapi kami tetap meragukan soal konvenan PBB yang titik lemahnya tidak mempunyai sanksi kuat bagi negara yang meratifikasinya. Ada banyak hal mendasar yang harus kita gugat, tidak hanya sekedar aksi", tandas Irfan menyikapi soal politik upah murah.
ironi pahlawan devisa #saveTKI
ReplyDelete