sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Oknum Petugas Bandara Diduga Gerayangi TKI Asal Cianjur


Unknown 15:39 0

BMI Korban pelecehan Aparat
SBMI, Jakarta — Dua orang Tenaga Kerja Indonesia asal Cianjur, Jabar, Rabu, mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh oknum petugas Bandara III Slapanjang Soekarno Hatta. Mereka mengaku digerayangi oknum petugas tersebut, karena dituding menyembunyikan uang real di dalam celana dalam.

Fatmawati binti Jumhi (38), warga Kampung Leuwibudah, Desa Majalaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, mengatakan, dia sengaja menyembunyikan uang real yang dibawanya, karena oknum petugas bandara selalu memaksa para TKI untuk menjual realnya dengan harga murah.

“Sebelumnya saya mendengar kabar itu, dari teman-teman yang pulang ke Indonesia. sehingga saya sengaja menyembuyikan real yang saya bawa di celana dalam yang saya pakai,” katanya.

Ketika sampai di bandara, hal yang ditakutkannya terjadi. Salah seorang petugas sempat menginterogasi dirinya agar menjual realnya pada petugas tersebut. Ketika itu, dia mengaku tidak membawa real, namun petugas yang tidak percaya menggerayangi tubuhnya.

“Saya Cuma bisa pasrah dan sakit hati, dengan ulah oknum petugas bandara tersebut. Saya tidak habis pikir, saat kejadian, ada sejumlah aparat berwajib, melihat kejadian tersebut dan tidak berupaya untuk menghentikannya,” ujarnya.

Hal senada diakui Totoh Masitoh binti Asikin (36) TKI lainnya. Dia mengaku diperlakukan sama dengan Fatmawati, saat berada di Bandara Soekarno Hatta. Dia mengaku, terpaksa menjual 11.000 real yang dibawanya dengan harga Rp 2.200 per real, pada oknum petugas tersebut.

“Kenapa tidak ada perhatian dari pemerintah, utamanya BNP2TKI, karena kasus ini, bukan sekali dua kali menimpa ratusan bahkan ribuan TKI yang pulang. Kami berharap ada tindakan dari aparat terkait,” katanya. (ANTARA)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.