sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » BMI Dibunuh Perampok Di Malaysia


Unknown 21:08 0

BMI Dibunuh Perampok Di Malaysia
BMI dirampok dan Dibunuh di Malaysia
KORANMIGRAN, KENDAL - Sungguh malang nasib Prihatin (45), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dia tewas dibunuh perampok saat bekerja di rumah majikanya di Malaysia.

Setelah sempat sebulan tertahan di Malaysia, akhirnya Minggu (10/6) sore jenazah Prihatin tiba di Kendal, Jateng dan langsung dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.

Khairul Anam, adik korban mengungkapkan kakaknya dibunuh perampok di rumah majikannya, bernama Wahab, di sekitar Sungai Kluang, Pulau Penai, Malaysia, pada 15 Mei 2012 yang lalu.

"Keluarga kami baru menerima kabar kematian Prihatin sepekan kemudian. Ibu satu anak itu sudah menjadi pekerja rumah tangga di rumah Wahab sejak dua tahun lalu. Hingga kini, kami belum mendapat santunan, baik dari majikannya maupun pemerintah. Padahal, sebelumnya pemerintah sudah menjanjikan akan memberi bantuan 10 hari setelah jenazah diterima keluarga," ungkap Anam.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kendal, Sutiyono saat dikonfirmasi membenarkan jika salah seorang TKW yang bekerja di Malaysia meninggal karena dibunuh perampok.

"Kabar pertama kali kami terima dari petugas Polres Kendal yang menjelaskan bahwa ada salah seorang TKI warga Kendal Prihatin, tewas dibunuh perampok. Tapi apa penyebabnya dan kapan terjadinya belum diketahui secara pasti," kata Sutiyono.

Korban Prihatin pergi ke Malaysia sebagai TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) resmi yang bernama PT Arni Family berkantor di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng.

"Prihatin bekerja di Malaysia sudah sekitar empat tahun lamanya. Namun informasi yang diperoleh Dinakertrans, selama empat tahun bekerja, korban Prihatin sering gonta-ganti majikanya di negeri jiran itu," pungkasnya.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.