sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Wako Tanjungpinang Curigai Oknum Disdukcapil Terbitkan Dokumen TKI Ilegal


Unknown 13:30 0

Dokumen TKI ilegal
Dokumen Ilegal, photo: tanjungpinangpos
KORAN MIGRAN, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mensinyalir adanya keterlibatan oknum pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dalam penerbitan dokumen untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Dugaan itu disampaikan setelah pada Kamis (2/10/2014) kemarin melakukan inspeksi mendadak di kantor dinas tersebut.

"Ada dua nama yang saya dapati, dan itu berada di luar Disdukcapil," kata Lis.

Lis juga menyebut memang belum mengetahui persis terkait dugaan tersebut. Hanya saja, ia menyebut dokumen yang telah dibuat sudah dalam jumlah yang relatif banyak.

Dokumen kependudukan semisal KTP dan kartu keluarga ini disebut Lis dipergunakan untuk dapat masuk kembali ke negara tempat TKI mencari kerja. Lis menyebut tindakan ilegal ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh warga di luar Tanjungpinang namun menetap di Tanjungpinang sebagai tempat persinggahan.

"Oknum yang saya pegang ini masih diselidiki. Modusnya yang saya dapat, dia mengurus dokumen kependudukan TKI deportasi yang semestinya dikembalikan ke daerah asalnya. Yang jadi pertanyaan, kenapa administrasinya bisa kebobolan? Artinya ini ada kerja sama. Ini yang sedang ditelusuri. Datanya sudah ada semua sama saya," terang Lis.

Menurut Lis, hal ini dapat merugikan Tanjungpinang. Selain munculnya penduduk secara instan dan belum jelas tempat tinggal dan pekerjaannya, dokumen kependudukan ini juga dikhawatirkan dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindak kriminal. Di antaranya dengan membuat rekening palsu atau tindakan kriminal lainnya.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil sendiri belum dapat dimintai keterangan terkait hal ini. (batamtoday)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.