sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Deportasi Rutin dari Malaysia Tertunda, Shelter Dinsos Batam Penuh


Unknown 03:26 0

Deportasi BMI
BMI di Batam, dok/ Batamtoday
KORANMIGRAN, BATAM - Dikarenakan Shelter Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam di Sekupang masih menampung 91 orang Buruh Migran Indonesia (BMI) atau sering disebut TKI yang diselamatkan Polda Kepri beberapa hari lalu. Imbasnya, BMI yang hendak dideportasi ditunda pemulangannya lewat Batam. 

"Puluhan BMI yang hendak dideportasi dari Malaysia gagal pulang lantaran shelter Dinsos sudah melebihi kapasitas sehingga pemulangan ditunda," ujar Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam, Raja Kamarulzaman, Selasa (23/9/2014).

Dia mengatakan para BMI dari Malaysia sebelumnya direncanakan pulang pada Senin (22/9/2014), namun hal itu tertunda dikarenakan shelter masih menampung BMI yang terdiri dari 46 laki-laki dan 45 perempuan.

"Kita kasihan juga sebenarnya sama saudara kita ini kapasitas tampung kita hanya 50 orang untuk tempat tidur bertingkat itu hanya menampung 20 sedangkan 30 lainnya terpaksa lesehan," ujarnya.

Seperti biasanya BMI deportasi dari Malaysia dijadwalkan tiba di Batam melalui Pelabuhan Fery Internasional Batam Center sore ini. "Kalau kita pulangkan hari Senin para BMI Deportasi kasian mereka akan tidur di luar," ujarnya.

Apabila hari ini para BMI deportasi pulang, maka bersama dengan BMI yang berhasil diselamatkan dari tindak penempatan ilegal itu, diperkirakan pada Rabu (24/09/2014) seluruhnya bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing dengan menggunakan kapal Pelni via Pelabuhan Beton Sekupang menuju Jakarta. (Batamtoday)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.