Kapal TKI Tenggelam, Ini Tanggapan Menlu
Unknown
08:44
0
SBMI, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, tak boleh ada lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melakukan perjalanan ilegal ke luar negeri.
Hal itu dikatakan Marty terkait adanya delapan orang warga negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan hilang usai kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Malaysia.
"Ini mengingatkan kita segala bentuk kehadiran dari WNI kita tanpa melalui prosedur resmi agar dihindari," ujar Marty usai menerima sembilan duta besar untuk Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/1/2013).
Saat mendengar kabar tersebut, Marty seolah tak kaget, karena menurut Marty peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. "Memang ini bukan pertama kali ada peristiwa seperti ini. TKI kita kena musibah apakah kecelakaan di laut baik dari perairan Indonesia - Mayasia atau Malaysia ke Indonesia," tutur Marty.
Sebelumnya diberitakan, delapan WNI dikabarkan hilang usai kapal imigran yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Malaysia. Sementara itu, 41 orang lainnya selamat.
"Kapal itu kelebihan muatan dan arus laut yang dilalui kapal itu cukup kuat," ujar pejabat keamanan Malaysia, seperti dikutip AFP, Senin (14/1/2013).
Pada Desember lalu, kejadian serupa terjadi di Pantai Teluk C, Bandar, Malaysia. 10 WNI termasuk dua orang perempuan hamil ikut tenggelam dalam insiden mematikan tersebut. Beberapa paspor atas nama WNI juga ditemukan usai jenazah itu ditemukan.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Baru berhasil mengundang pihak keluarga korban untuk mengenali para korban itu. Proses pengiriman jenazah sudah dilakukan pada 20 Desember 2012. (okezone)
Hal itu dikatakan Marty terkait adanya delapan orang warga negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan hilang usai kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Malaysia.
"Ini mengingatkan kita segala bentuk kehadiran dari WNI kita tanpa melalui prosedur resmi agar dihindari," ujar Marty usai menerima sembilan duta besar untuk Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/1/2013).
Saat mendengar kabar tersebut, Marty seolah tak kaget, karena menurut Marty peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. "Memang ini bukan pertama kali ada peristiwa seperti ini. TKI kita kena musibah apakah kecelakaan di laut baik dari perairan Indonesia - Mayasia atau Malaysia ke Indonesia," tutur Marty.
Sebelumnya diberitakan, delapan WNI dikabarkan hilang usai kapal imigran yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Malaysia. Sementara itu, 41 orang lainnya selamat.
"Kapal itu kelebihan muatan dan arus laut yang dilalui kapal itu cukup kuat," ujar pejabat keamanan Malaysia, seperti dikutip AFP, Senin (14/1/2013).
Pada Desember lalu, kejadian serupa terjadi di Pantai Teluk C, Bandar, Malaysia. 10 WNI termasuk dua orang perempuan hamil ikut tenggelam dalam insiden mematikan tersebut. Beberapa paspor atas nama WNI juga ditemukan usai jenazah itu ditemukan.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Baru berhasil mengundang pihak keluarga korban untuk mengenali para korban itu. Proses pengiriman jenazah sudah dilakukan pada 20 Desember 2012. (okezone)
No comments