sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » 7 Pelaut Indonesia yang Hilang di Rusia Diduga TKI Ilegal


Unknown 00:47 0

SBMI, Jakarta - 11 Warga negara Indonesia yang menjadi awak kapal ikan Rusia "Shans-101" tenggalam di perairan Pulau Svetlaya, Rusia TImur, pada 27 Januari 2013 lalu. Empat orang selamat, tujuh lainnya belum ditemukan. Dari peristiwa itu diketahui prosedur keberangkatan para WNI merupakan TKI pelaut yang ilegal.

"Bagaimana dia bisa masuk ke kapal itu? Padahal, untuk keluar itu harus sesuai izin syahbandar pekerja kelautan," kata Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), Hanafi, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (11/2/2013). 

Hanafi mengatakan setiap pelaut yang akan bekerja di luar negeri itu harus melalui prosedur utama punya Buku pelaut dan Perjanjian Kerja Laut. Tujuannya, agar si pelaut bisa mendapatkan jaminan penuh dari pemerintah.

Sebagai satu-satunya organisasi bidang TKI pelaut, KPI siap membantu pemerintah dalam pemberantasan agen-agen yang tidak terdaftar dalam BNP2TKI. Hal senada disampaikan Ketua Bidang Organisasi, Sejahtera, dan Legal KPI, Hedison Hutasoit. 

Menurut Hedison, setiap TKI pelaut yang dikirim melalaui agen yang tidak terdaftar di BNP2TKI bisa diperkarakan dengan tindak pidana. UU No. 17 pasal 145 berbunyi setiap orang dilarang mempekerjakan seseorang di kapal dalam jabatan apapun tanpa memiliki kompetensi dan keterampilan serta dokumen pelaut yang dipersyaratkan.

"Sijil ini adalah surat perjanjian kerja laut yang dilakukan pelaut dan perusahaan dan diakui oleh syahbandar. Nah kasus di kapal Shens 101/Rusia agen itu tidak membawa perjanjian ke syahbandar untuk disahkan, dan ini penjualan manusia, jelas Hedison. (liputan6)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.