sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » TKI Terancam Pancung, Menangis, Orang Tua Ingin Tuti Bisa Dipulangkan


Unknown 08:15 0

Jakarta - Orang tua Tuti Tursilawati, Iti Sarniti, meminta bantuan pemerintah untuk membebaskan anaknya dari ancaman hukuman pancung di Arab Saudi dan memulangkannya ke Indonesia.

Dengan mimik wajah memelas diselingi sesenggukan beberapa kali, Iti mengharapkan anak semata wayangnya tersebut bisa segera dipulangkan. "Saya tidak minta apa-apa, yang penting anak saya bisa pulang. Kami semua sangat sayang sama dia (Tuti),"ucap dia didampingi suaminya, Warjuki, usai menemui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, Kamis (13/10/2011)

Sebagai ibu kandung yang merawat Tuti, ia mengungkapkan mengetahui perangai anaknya dan tidak seperti yang dituduhkan pemerintahan Arab Saudi. "Tuti anaknya tidak banyak bicara, sabar dan sangat perhatian terhadap keluarga," terangnya.

Sebagai anak satu-satunya, sepeninggal Tuti Tursilawati ke Arab Saudi 3 tahun lalu kondisi ekonomi keluarganya diakuinya mengalami sedikit peningkatan. Meski anaknya itu bukanlah tulang punggung satu-satunya dalam keluarga. "Anaknya Aldo masih kecil, 5,5 tahun, belum tahu apa-apa. Kami juga tidak berani kasih tahu ke Aldo mengenai ibunya," kata Iti.

Tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesi, Tuti Tursilawati terancam hukuman mati di Arab Saudi. Sebelum tkw asal desa Cikeusik RT 01 RW 01 Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Diketahui pada Mei 2010, Tuti memukul majikannya, Suud Malhaq Al Utibi dengan sebatang kayu hingga tewas. Tindakan itu terpaksa dilakukannya karena si majikan ingin melakukan perbuatan asusila terhadapnya. Namun Tuti juga diketahui membawa kabur uang senilai 31.500 Real Saudi serta satu buah jam tangan dari rumah keluarga majikannya itu.

Tuti Tursilawati diberangkatkan oleh PT Arunda Bayu pada 5 September 2009 dengan nomor paspor AN 169210. Ia dipekerjakan keluarga majikan, Suud Malhaq Al Utaibi di Kota Thaif, Arab Saudi.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.