Satinah, Terancam Hukuman Pancung Di Arab Saudi
Unknown
14:13
0
Selamatkan Satinah |
Keluarga Satinah di Desa Kalisidi, Semarang, kini hanya bisa berharap, setelah kerabatnya, Satinah terancam hukuman mati di Arab Saudi. Satinah divonis hukuman pancung oleh pengadlan Arab Saudi setelah didakwa membunuh majikannya dan mencuri uang 37 Riyal. Namun semua dakwaan itu dibantah Satinah, sebab ia membela diri dari siksaan majikan.
Berita hukuman pancung yang tinggal menunggu waktu pelaksanannya, terang membuat gundah anak Satinah, Nur Apriani. Menurut Nur, kontak terakhir dengan Satinah terjadi lebaran lalu. Satinah ke Arab Saudi kedua kalinya tahun 2007 untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga majikan Satinah mau memberikan pengampunan, tetapi meminta ganti rugi Rp 2,5 miliar. Namun tak bisa dibayar keluarga Satinah, karena alasan ekonomi.
Keluarga telah mengadukan kasus ini ke Satgas TKI dan berniat menggalang dana. Sayangnya, upaya menggalang dana dilarang Satgas TKI. Penggalangan dana dikhawatirkan dijadikan alat tawar majikan Satinah menaikan denda. Satgas berupaya melakukan pendekatan ke pemerintah Arab Saudi dan keluarga majikan Satinah.Kasus terakhir tki yang lolos dari hukuman mati dengan membayar denda adalah Darsem. Darsem yang ditebus dengan biaya Rp 4, 7 miliar, dianggap lupa diri. Setelah bebas, Darsem menjadi miliarder, karena mendapat bantuan hampir Rp 2 miliar dari donator. Darsem dituding hidup bermewah-mewah, padahal banyak tki yang menderita dan terancam dipancung.
Keluarga telah mengadukan kasus ini ke Satgas TKI dan berniat menggalang dana. Sayangnya, upaya menggalang dana dilarang Satgas TKI. Penggalangan dana dikhawatirkan dijadikan alat tawar majikan Satinah menaikan denda. Satgas berupaya melakukan pendekatan ke pemerintah Arab Saudi dan keluarga majikan Satinah.Kasus terakhir tki yang lolos dari hukuman mati dengan membayar denda adalah Darsem. Darsem yang ditebus dengan biaya Rp 4, 7 miliar, dianggap lupa diri. Setelah bebas, Darsem menjadi miliarder, karena mendapat bantuan hampir Rp 2 miliar dari donator. Darsem dituding hidup bermewah-mewah, padahal banyak tki yang menderita dan terancam dipancung.
No comments