LANDING PERDANA AIR ASIA KE NTB, PEMERHATI TKI KECEWA
Unknown
14:10
0
SBMI, MATARAM – Usaha pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memperjuangkan jalur direct flight dari BIL ke Kuala lumpur akhirnya berbuah manis dengan landing perdana Pesawat Airbus A320 yang membawa 180 penumpang, lepas landas dari Kuala Lumpur pada pukul 08.35 waktu Malaysia, Jum’at (11/10).
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir menyatakan kegembiraannya dalam menyambut kedatangan perdana Air Asia ke Lombok, dan hal tersebut menurutnya akan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan jumlah wisatawan ke NTB.
“Suatu kehormatan bagi kami dapat menyambut kedatangan perdana AirAsia ke Lombok. Kami percaya, penerbangan langsung dari Kuala Lumpur menuju Lombok akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan,” ujar Badrul.
Tetapi apa yang disampaikan Badrul Munir saat menyambut landing perdana Air Asia tersebut yang sama sekali tidak menyebut keberadaan TKI telah mengecewakan beberapa pemerhati TKI NTB. Pasalnya, TKI justru dinilai akan menjadi penopang bagi keberlanjutan rute penerbangan BIL ke Kuala Lumpur, realita yang terjadi bahwa 90 persen dari penumpang kemarin adalah isinya TKI.
Pemerintah provinsi NTB diharapkan membuka mata, terkait besarnya jumlah TKI NTB di daerah Semenanjung, yang saat ini berjumlah lebih dari 300.000 TKI dengan penempatan sekitar 40.000 orang TKI pertahun. Dengan begitu, pemerintah juga akan merancang program-program yang berpihak kepada para TKI.
Pemerhati TKI NTB, HMNS Kasdiono hari ini, Sabtu (12/10) menyatakan, jika rute penerbangan BIL Kuala lumpur menitik beratkan pada sector pariwisata, maka sulit untuk mendapatkan target bisnis. Bisa-bisa tidak cukup penumpang sehingga rute bisa saja ditutup.
HMNS Kasdiono juga berharap, bahwa ke depan, jadwal direct flight ke Kuala Lumpur akan ditambah menjadi perhari. Disamping itu untuk menurunkan harga tiket, pemerintah perlu mengusahakan agar maskapai lain membuka rute penerbangan agar ada persaingan dan tidak terjadi monopoli harga.
Dengan data kasar di atas dapat dihitung jika ada penempatan 40 ribu TKI ke Malaysia, berarti rata-rata setiap bulan, jumlah TKI yang pergi ke daerah semenanjung adalah 40.000 TKI / 12 bulan = 3.333 orang perbulan. Jika dihitung perhari, maka 3.333 TKI / 30 hari = 111 orang TKI perhari. Sementara itu jika melihat data dan perhitungan kasar di atas, maka jika saat ini penerbangan perminggu Cuma 3 kali penerbangan, maka akan terjadi overload penumpang, dimana idealnya dalam seminggu, jumlah penerbangan sebanyak 111 orang TKI perhari dikali 7 hari sama dengan 777 orang. Sementara dengan 3 kali penerbangan dengan ship per-penerbangan sebanyak 200 penumpang perflight hanya akan memuat 600 orang penumpang.(ntbterkini)
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir menyatakan kegembiraannya dalam menyambut kedatangan perdana Air Asia ke Lombok, dan hal tersebut menurutnya akan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan jumlah wisatawan ke NTB.
“Suatu kehormatan bagi kami dapat menyambut kedatangan perdana AirAsia ke Lombok. Kami percaya, penerbangan langsung dari Kuala Lumpur menuju Lombok akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan,” ujar Badrul.
Tetapi apa yang disampaikan Badrul Munir saat menyambut landing perdana Air Asia tersebut yang sama sekali tidak menyebut keberadaan TKI telah mengecewakan beberapa pemerhati TKI NTB. Pasalnya, TKI justru dinilai akan menjadi penopang bagi keberlanjutan rute penerbangan BIL ke Kuala Lumpur, realita yang terjadi bahwa 90 persen dari penumpang kemarin adalah isinya TKI.
Pemerintah provinsi NTB diharapkan membuka mata, terkait besarnya jumlah TKI NTB di daerah Semenanjung, yang saat ini berjumlah lebih dari 300.000 TKI dengan penempatan sekitar 40.000 orang TKI pertahun. Dengan begitu, pemerintah juga akan merancang program-program yang berpihak kepada para TKI.
Pemerhati TKI NTB, HMNS Kasdiono hari ini, Sabtu (12/10) menyatakan, jika rute penerbangan BIL Kuala lumpur menitik beratkan pada sector pariwisata, maka sulit untuk mendapatkan target bisnis. Bisa-bisa tidak cukup penumpang sehingga rute bisa saja ditutup.
HMNS Kasdiono juga berharap, bahwa ke depan, jadwal direct flight ke Kuala Lumpur akan ditambah menjadi perhari. Disamping itu untuk menurunkan harga tiket, pemerintah perlu mengusahakan agar maskapai lain membuka rute penerbangan agar ada persaingan dan tidak terjadi monopoli harga.
Dengan data kasar di atas dapat dihitung jika ada penempatan 40 ribu TKI ke Malaysia, berarti rata-rata setiap bulan, jumlah TKI yang pergi ke daerah semenanjung adalah 40.000 TKI / 12 bulan = 3.333 orang perbulan. Jika dihitung perhari, maka 3.333 TKI / 30 hari = 111 orang TKI perhari. Sementara itu jika melihat data dan perhitungan kasar di atas, maka jika saat ini penerbangan perminggu Cuma 3 kali penerbangan, maka akan terjadi overload penumpang, dimana idealnya dalam seminggu, jumlah penerbangan sebanyak 111 orang TKI perhari dikali 7 hari sama dengan 777 orang. Sementara dengan 3 kali penerbangan dengan ship per-penerbangan sebanyak 200 penumpang perflight hanya akan memuat 600 orang penumpang.(ntbterkini)
No comments