sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Keluarga WNI Yang Tewas Di AS Minta Pelaku Dihukum Mati


Unknown 21:10 0

Keluarga WNI Yang Tewas Di AS Minta Pelaku Dihukum Mati
BMI korban pembunuhan
KORANMIGRAN, South Carolina - Isak tangis keluarga almarhumah Luh Endang Susiani tak terbendung saat jenazah Endang tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (9/5) sekitar pukul 12.25 WITA. Jenazah TKI asal Bali yang tewas ditembak perampok di South Carolina Amerika Serikat itu dibawa dengan pesawat Singapore Airlines SQ942.

Saat jenazah diserahkan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ke pihak keluarga, ayah Endang, Putu Artana, mengaku bersyukur kepulangan anaknya tidak mendapat hambatan. Namun, Artana mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menghukum mati pembunuh anaknya. 

"Kami sudah meminta agar kasusnya dikawal oleh Konjen di sana," kata dia di lokasi.

Artana mengaku masih mencari hari baik untuk melaksanakan upacara pengabenan (kremasi) anaknya itu.

"Rencananya akan diaben bersama dengan keluarga besar lainnya," imbuh Artana.

Endang berangkat pada 19 September 2009 dan ditempatkan di perusahaan outsourching HCMS (hotel catering manajemen service) di kawasan New Orleans. Setelah kontrak kerja dengan PT QKAI selama 8 bulan habis, Endang lantas mencari pekerjaan sendiri sebagai waitress di restoran China di South Carolina.

Endang akhirnya tewas akibat ditembak perampok dan jenazahnya ditemukan di North Charleston, South Carolina, Sabtu (28/4). Kepolisian setempat telah menangkap pelakunya, Brown-Kelly (27).

30 April 2012, proses pemeriksaan perkara tindak pidana pembunuhan dimulai. Pelaku dituduh atas empat tindak pidana, yaitu pembunuhan, penculikan, memiliki senjata tanpa izin, dan melakukan pembunuhan dengan senjata.

Permohonan bebas dengan jaminan yang diajukan pelaku ditolak polisi. Pelaku tetap ditahan untuk masa 2 hingga 3 tahun hingga dimulainya proses persidangan. Pelaku terancam dijatuhi hukuman mati.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.