sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » »Unlabelled » Koma 4 Bulan, TKI Dipulangkan dari Malaysia


Unknown 00:38 0

Abdul Hayyi (38), warga Dusun Berek Sabe, Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terpaksa dipulangkan dari tempat kerjanya di Malaysia karena mengalami koma selama empat bulan. Pria dua anak itu sakit setelah jatuh dari lantai empat sebuah bangunan empat bulan lalu.

Abdul Hayyi tiba di tanah kelahirannya, Minggu (28/10/2012). Istrinya Hosiyah menyambut dengan disambut tangis histeris, demikian pula dengan kedua anak mereka, Mubarok (9) dan Hasiyatullah (3). Ketika tubuh Hayyi diturunkan dari mobil ambulans, Hosiyah langsung pingsan, sementara kedua anaknya semakin menjerit histeris.

Para tetangga yang melihatnya, tampak meneteskan air mata karena iba melihat keluarga yang terbelit kemiskinan itu. Dua jam kemudian, Hosiyah baru sadar dan masih terlihat terguncang. Dengan terbata-bata, ia menjawab pertanyaan sejumlah media.

"Awal tahun kemarin dia nekat ke Malaysia karena terbelit utang Rp 20 juta yang dijadikan biaya pengobatan anak kedua saya yang sakit setahun yang lalu," kata Hosiyah dengan mata memerah.

Meskipun berat meninggalkan keluarganya, Hayyi tetap bersikeras menjadi tenaga kerja di Malaysia. Hosiyah mengatakan, suaminya sudah tiga kali mengirimkan yang kepadanya, tapi hanya cukup untuk biaya sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak mereka. Utang yang ditanggungnya sampai Hayyi datang dalam keadaan koma belum juga terbayar. Proses pemulangan Hayyi dibantu majikannya di Malaysia setelah ia sempat dirawat di rumah sakit Malaysia.

"Saya hanya dengar kalau dia kecelakaan saat kerja bangunan, tapi kondisi pastinya baru tahu hari ini," kata Hosiyah. Hosiyah berjanji akan tetap merawat suaminya hingga sembuh karena hanya dia yang menjadi tulang punggung keluarga.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.