sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Tidak Ada TKI yang Bekerja untuk Membunuh


Unknown 08:00 0

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menegaskan bahwa Tenaga Kerja Indonesia yang berangkat ke luar negeri bukanlah untuk membunuh. Kalaupun terjadi kasus tersebut adalah semata-mata untuk pertahanan atau pembelaaan.

"Tidak ada TKW (Tenaga Kerja Wanita) pergi untuk membunuh, yang ada sikap untuk melakukan pertahanan," ujar Wakil Pimpinan Kolektif DPN SBMI, Ramses Aruan, usai menemui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, di kantornya, Kamis (13/10/2011).


SBMI menegaskan bahwa kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia asal Majalengka, Jawa Barat, merupakan permasalahan bangsa. Sehingga Presiden harus turun langsung untuk menyelesaikannya. "Kita bukan tidak percaya pada Satgas TKI, karena Presiden turun langsung pun (sebetulnya) bukan jaminan pula," ucap

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), menurut dia belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Meski diakuinya Kemenlu sudah berupaya menyelamatkan Tuti Tursiawati dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi, namun upaya itu belum maksimal.

Ramses juga menilai pemerintah sangat lambat, seperti pemberitahuan kepada orang tua Tuti di Cikeusik, Sukahaji, Majalengka, Jawa Barat.

Diketahui pada Mei 2010, Tuti memukul majikannya, Suud Malhaq Al Utibi dengan sebatang kayu hingga tewas. Tindakan itu terpaksa dilakukannya karena si majikan ingin melakukan perbuatan asusila terhadap dirinya. Namun Tuti juga diketahui membawa kabur uang senilai 31.500 Real Saudi serta satu buah jam tangan dari rumah keluarga majikannya itu.

Tuti Tursilawati diberangkatkan oleh PT Arunda Bayu pada 5 September 2009 dengan nomor paspor AN 169210. Ia dipekerjakan keluarga majikan, Suud Malhaq Al Utaibi di Kota Thaif, Arab Saudi. (Inilah)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.