sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Hasil Otopsi Jasad TKI Malaysia Masih Dirahasiakan


Unknown 00:49 0

Hasil otopsi ulang jasad Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok yang tewas diberondong peluru di Negeri Sembilan, Malaysia, 22 Maret 2012, masih dirahasiakan untuk kepentingan penyelidikan.

“Hasilnya nanti, masih dalam proses penyelidikan, belum sekarang. Nanti ada waktunya,” kata Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Arif Wachyunadi, saat meninjau pelaksanaan otopsi di perkuburan keluarga di Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Kamis.

Jasad tiga TKI yang diotopsi masing-masing Herman (34) dan Abdul Kadir Jaelani (25), serta Mad Noor (28). Ketiganya dikubur di pekuburan keluarga yang terletak di belakang rumah mereka.

Herman dan Jaelani merupakan paman dan keponakan. Keduanya merupakan warga Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.

Sedangkan Mad Noor juga dikuburkan di pekuburan keluarga, namun lokasinya di Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, sekitar dua kilometer dari kuburan Herman dan Jaelani.



Namun, Polda NTB menjadwalkan pelaksanaan otopsi ulang tiga jasad TKI Lombok itu selama dua hari, yakni Kamis (26/4) untuk jasad Herman dan Jaelani, dan Jumat (27/4) untuk jasad Mad Noor.

Dalam pelaksanaan otopsi hari pertama, tim otopsi beranggotakan personil Polda NTB, Polres Lombok Timur dan tim medis dari instalasi forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda NTB, serta Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.

Bahkan, Direktur RSUP NTB dr Mawardi Hamri, juga terlibat aktif dalam pelaksanaan otopsi, yang berlangsung di lokasi tempat TKI itu dikuburkan.

Proses otopsi itu dikoordinasikan oleh Karo Operasional Polda NTB Kombes Pol Pujiono Dulrahman, sementara proses penyidikan dipimpin Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB Kombes Pol  Hary Sudwijanto.

Proses otopsi dimulai pukul 07.00 Wita, yang diawali dengan pembongkaran kuburan guna mengambil kedua jasad yang dikubur berdampingan. Selanjutnya pemeriksaan jasad yang dimulai dari jasad Herman, yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 09.00 Wita hingga 11.00 Wita.

 Setelah beristirahat sejam, tim otopsi mulai memeriksa jasad Jaelani. TKI ini dilaporkan paling banyak diberondong peluru aparat kepolisian Negeri Sembilan, Malaysia, hingga tewas ditempat.

Sebelum jasad Herman dan Jaelani diperiksa dengan cara dibedah bagian tubuh tertentu, orangtua dan perwakilan sanak keluarganya dipersilahkan melihat kondisi jasad. Setelah pemeriksaan organ tubuh jasad itu, orangtua dan perwakilan sanak keluarganya juga diminta melihat kondisi jasad sebelum dikafani dan dikuburkan kembali.

Brigjen Arif mengaku baru akan mempublikasikan hasil otopsi kedua jasad TKI dari Malaysia itu, setelah otopsi jasad Mad Noor yang dijadwalkan Jumat (27/4) dirampungkan.

“Tim otopsi masih bekerja sehingga hasil otopsinya belum bisa disampaikan, nanti besok disampaikan dalam upaya transparansi,” ujarnya.

Arif juga enggan menginformasikan hasil pengamatan visual terhadap organ tubuh jasad TKI yang hari ini diotopsi, meskipun hal itu yang dipertanyakan orangtua dan sanak keluarga TKI itu.

“Keluarga sudah lihat, masih dalam proses penyelidikan, besok di Pengadangan (lokasi otopsi jasad Mad Noor),” ujarnya ketika dikonfirmasi terkait pengakuan H Maksum selaku ayah Herman dan Amaq Rupeni selaku ayah Jaelani, yang menyatakan bola mata Herman sudah tidak ada lagi saat hendak diotopsi.

Otopsi ulang itu diperlukan untuk memperjelas penyebab kematian ketiga TKI asal NTB itu, sekaligus menjawab kejanggalan di tubuh jenazah versi sanak keluarga para TKI tersebut.

Versi Kepolisian Malaysia, ketiga jenazah TKI itu sudah diotopsi saat berada di Rumah Sakit Port Dickson Malaysia, karena tewas akibat penembakan.

Namun, sanak keluarga ketiga TKI yang tewas itu, menduga ada indikasi praktik jual-beli organ tubuh, karena adanya jahitan pada kedua mata, di dada dan perut korban. Mata dan organ dalam jasad itu diduga telah diambil.

Dugaan tersebut merujuk kepada penuturan Hirman, kakak dari Abdul Kadir Jaelani, yang melihat langsung kondisi jasad ketika TKI korban penembakan itu, sebelum dikafani dan dimasukkan kedalam kotak, saat berada di Rumah Sakit Port Dickson Malaysia, kemudian diterbangkan ke Indonesia.

Ketiga jasad TKI yang bekerja sebagai buruh bangunan di Negeri Sembilan, Malaysia itu, tiba di kampung halamannya, Rabu (5/4), lalu dimakamkan sanak keluarganya di pekuburan keluarga di Pancor Kopong, keesokan harinya.

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.