sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

HOME » » Aksi Keprihatinan Untuk Tuti


Unknown 02:35 0

Hukuman Mati

KORANMIGRAN, JAKARTA - Tuti Tursilawati makin dekat ke algojo pancung. Sebab, keluarga korban tak kunjung memberi maaf dan menuntut ia segera dieksekusi usai 6 November 2011 -- setelah musim haji tahun ini berakhir. 

"Kedatangan menteri Arab Saudi tak memberikan harapan bagi pembebasan Tuti," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SMBI), Nisma Abdullah kepada media, Kamis 10 November 2011. 

Dia menambahkan, selama tak ada maaf keluarga dalam kasus Tuti, Raja Arab Saudi pun tak bisa berbuat apa-apa. Ini berbeda dengan sejumlah TKW lain yang terancam hukuman mati, pengampunan dari raja bisa menyelamatkan mereka. 

Kesulitan paling besar, keluarga korban berasal dari kabilah yang sangat berpengaruh di Arab Saudi. Harga diri mereka tinggi. "Kami sudah pasrah, namun tak pernah putus asa. Keyakinan kami, Tuti akan dieksekusi dalam waktu dekat," kata Nisma. 

Dia menceritakan, keluarga pun terus menuntut agar Tuti dibebaskan. "Kalaupun putusannya seperti itu (Tuti tetap dieksekusi mati), mereka saat ini hanya ingin bertemu dengannya untuk terakhir kali. Agar pemerintah menfasilitasi," kata Nisma.

Dia menambahkan siang ini pukul 13.00, ayah Tuti, Warjuki, ibunya, Iti Sarmini, dan pamannya akan bergabung dengan para aktivis menggelar aksi keprihatinan di Bundaran Hotel Indonesia. "Jam 14.00 kami akan ke Istana, sampai malam, karena malam ini pukul 19.00 akan ada penyaan lilin," jelas Nisma. 

Aksi ini tak hanya untuk Tuti, tapi juga tenaga kerja Indonesia lain yang terancam hukuman mati di luar negeri. "Ada 303 lilin yang akan dinyalakan malam ini," kata dia. Mengapa jumlahnya 303. "Mewakili jumlah tenaga kerja yang terancam mati."

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.