sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN

SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
SBMI, Jakarta - Otoritas Australia membebaskan dua warga negara Indonesia yang sebelumnya diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia. "Setelah tiga bulan di Australia, kepolisian Australia melepaskan keduanya karena tidak cukup bukti," kata Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Rabu, 31 Oktober 2012. 

Warga berinisial HA, 19 tahun, asal Banyuwangi, Jawa Timur; dan FI, 25 tahun, asal Nusa Tenggara Timur; sebelumnya ditangkap di perairan Pulau Christmas pada 16 Juli 2012. Keduanya diduga membawa 110 pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan. 

Pada Selasa malam, 30 Oktober 2012, sekitar pukul 20.45, keduanya tiba di Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. "Usai dinyatakan tidak bersalah, Departemen Imigrasi Australia segera memulangkan kedua WNI tersebut ke Tanah Air," ujar Priatna.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa penyelundupan manusia di Pulau Christmas terjadi pada Rabu, 4 Juli 2012. Saat itu, ada kapal yang memuat 162 penumpang, termasuk di antaranya pencari suaka yang mengalami kecelakaan dan diselamatkan kapal Angkatan Laut Australia.

Penjaga laut Australia (Australian Maritime Safety Authority) kemudian memindahkan para penumpang tersebut ke Pulau Christmas. Pulau ini terletak sekitar 2.600 kilometer dari Australia, tapi hanya 300 kilometer dari sebelah selatan Indonesia. Para pencari suaka kerap melalui Indonesia karena lebih dekat dari Australia.
Perlindungan BMI
SBMI- Jakarta, Migrant Care menduga ada sindikat trafficking dibalik iklan “TKI on Sale”. Selain melecehkan buruh migran, iklan tersebut berpotensi mengancam keselamatan para pekerja asal Indonesia di Malaysia. 

“Kami meminta pemerintah Indonesia dan Malaysia mengusut tuntas pembuat iklan ini dan memastikannya tidak beredar lagi. Kami yakin ada sindikat trafficking yang terorganisir,” kata Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, Selasa (30/10).

Anis ragu jika alamat yang tertera dalam iklan ternyata alamat tukang cukur. Dia meminta Kedutaan Besar Indonesia di Malysia lebih detil memeriksa alamat tersebut. “Bisa saja luarnya tukang cukur tapi di dalamnya agen,” ujar Anis.

Menurut Anis, Migrant Care Malaysia saat ini berupaya bertemu dengan pembuat iklan tersebut. “Kami belum bisa bicara secara detil. Yang jelas saat ini kami sedang menelusuri,” katanya.

Dia berharap pemerintah Indonesia serius menanggapi kasus ini. “Jangan sampai pemerintah menganggap ini sebagai kasus sederhana. Ini termasuk pelecehan kepada warga negara Indonesia, khususnya para buruh migran.”

Sebelumnya, iklan promosi TKI ditempelkan di ruang publik di Malaysia. Dalam iklan tersebut, disebutkan bahwa buruh migran asal Indonesia “dijual” dan mudah didapat.

Dalam iklan tersebut tertulis: “Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your house work and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3, 500 ! Price RM 7, 500 nett”. Dalam iklan tersebut tercantum nama Rubini sebagai kontak pemesan buruh migran. (VHRmedia)

Editor: Ramches Merdeka

ist
Iklan buruh murah sebagai dagangan laris manis ramai terbit di media menjadi perhatian serius dari aktifis buruh migran di Indonesia. Iklan ini merupakan bukti cara licik kapitalis untuk menghisap buruh migran di Malaysia.

Irfan Fadila, aktifis Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) di Medan berang dan memprotes selebaran 'obral TKI' di Malaysia dan negara-negara kapitalis lainnya di seluruh dunia sebagai bukan hanya dianggap perdagangan manusia. Tapi ini merupakan akal licik kapitalis untuk menghancurkan standart upah buruh di seluruh dunia sebagai politik upah murah.

"Isi selebaran itu membuat Buruh Migran sebagai "Barang dagangan"... Jelas merupakan tindak penghancuran kemanusiaan Buruh Migran, merendahkan dan menghina bangsa Indonesia," katanya lewat telepon disela-sela kegiatannya.

"Isi iklan dalam bahasa Inggris berbunyi: Indonesia maids now on sale! Buruh Migran didiskon besar-besaran seperti barang cuci gudang," ungkapnya.
Menurutnya, isi selebaran itu tidak boleh ditoleransi, karena sangat merugikan TKI. "Mereka tidak dianggap sebagai manusia," tegasnya.

ist
Informasi terkini diketahui bahwa biaya untuk mempekerjakan Buruh Migran di Malaysia sebesar RM 12.000 atau Rp 36 juta untuk seorang TKW melalui agen resmi. Sedangkan lewat iklan itu hanya butuh biaya RM 7.500. Ini merupakan politik untuk menghancurkan standar upah bagi buruh migran bukan hanya kepada Buruh migran Indonesia tapi kepada semua standar upah buruh migran di tingkat internasional.

"Indonesia dan Malaysia sudah meratifikasi protokol tentang penghapusan tindak pidana perdagangan manusia. Kedua negara juga sudah memiliki UU anti perdagangan manusia. Jadi, sebetulnya mereka sudah meiliki komitmen," tambahnya Irfan. 

"Tapi kami tetap meragukan soal konvenan PBB yang titik lemahnya tidak mempunyai sanksi kuat bagi negara yang meratifikasinya. Ada banyak hal mendasar yang harus kita gugat, tidak hanya sekedar aksi", tandas Irfan menyikapi soal politik upah murah. 
PHK Massal di Carrefour
KORANMIGRAN, JAKARTA - Pantang aksi berhenti sebelum tuntutan dipenuhi, begitulah tekad aksi mogok kerja ratusan buruh yang tergabung di dalam Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Gerai Cempaka Putih. Aksi demo yang digelar sejak 18 Oktober lalu, hingga Senin (29/10) masih tetap bertahan aksi, Karena management pusat belanja ini tidak mau menghiraukan tuntutan buruh,

Tuntutan Aksi mogok kerja terlihat jelas dari bentangan spanduk, orasi yang terus digelar di luar gerbang Carrefour, tepatnya di pinggir Jalan Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Menurut Ketua Umum Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Imam Setiawan, aksi yang berlangsung hingga berita ini diterbitkan dengan 4 tuntutan yang mereka inginkan. Antara lain, Pekerjakan kembali Subagio, Ichsan Alfida, Clairsse Prisca Benedicte sesuai anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja.

Berikan voucher belanja lebaran tanpa syarat apapun seperti tahun-tahun sebelumnya. Pekerjakan kembali Heru Purnomo di gerai Cempaka Putih dan tidak dimutasikan ke gerai Carrefour Kerawang yang jelas-jelas sangat jauh dengan tempat tinggalnya. Hentikan pelaksanaan mutasi sepihak terhadap pengurus dan anggota SPCI dan carrefour Indonesia.

"Yang kami lakukan ini adalah bentuk perlawanan dari kelas pekerja atas terjadinya permasalahan-permasalahan di Carrefour Cempaka Putih. Mulai dari pendzoliman oleh perusahaan terhadap karyawan, dan diskriminasi terhadap anggota dan pengurus serta pengkerdilan terhadap anggota dan pengurus dengan cara memutasi secara sepihak tanpa adanya musyarawah dan mufakat," ujar Imam, Senin (29/10).

Pekerja, kata Imam, sudah menjalankan kewajiban sesuai jalur dan hasilnya instansi pemerintah telah memenangkan pekerja atas permasalahan yang terjadi di Carrefour Cempaka Putih.

Aksi konsisten yang sudah dilaksanakan selama 12 hari ini mendapat dukungan banyak kalangan terutama dari sesama organisasi buruh di Jakarta diantaranya dari Sekber buruh Jabodetabek, Buruh Jakarta Bergerak, SBMI, KPO PRP, FBLP, GSBM Kasbi, Frontjak, FBLP dan organisasi buruh lainnya dari Bekasi dan Tangerang.

Sayangnya, perusahaan tidak menjalankan hasil keputusan tersebut. Oleh sebab itu kami akan terus bertahan sampai tuntutan kita dijalankan oleh perusahaan dan membawa hasil yang memuaskan bagi kami, sambungnya.

Mogok skala besar telah terjadi sebanyak 20 kali sejak terjadi krisis keuangan
Mogok umum selama 24 jam kembali diadakan di Yunani terkait penghematan belanja negara tahap berikutnya sebagai syarat pemberian paket bantuan internasional.

Sejumlah serikat pekerja menyerukan kepada seluruh buruh di Yunani termasuk sopir taksi, petugas penyeberangan kapal, dan pengatur lalu lintas bandar udara untuk melakukan mogok, Kamis, 18 Oktober.

Demonstrasi skala besar diperkirakan akan terjadi di ibukota Yunani, Athena dan kota kedua Thessaloniki serta sejumlah kota lain.

Menurut kantor AFP, ribuan orang mengikuti seruan serikat buruh untuk melakukan mogok.

Sebagian layanan umum diperkirakan akan terganggu lagi. Mogok kali ini tercatat yang kedua selama satu bulan dan yang ke-20 sejak terjadi krisis utang dua tahun lalu.

"Saya ikut mogok dan saya percaya langkah-langkah pengetatan yang ditempuh terlalu berat bagi rakyat Yunani, dan saya pikir mereka berhak menyampaikan pendapat mereka dalam masalah ini," kata seorang pria di Athena.

Pertemuan Eropa

Para pengamat mengatakan serikat buruh mendapat dukungan banyak di wilayah perkotaan, tetapi banyak pula warga Yunani yang merasa bahwa mogok bukan pilihan yang tepat.

"Siapakah saya, jutawan atau pemilik kapal sehingga saya bisa mogok kerja," kata seorang pemilik kedai seperti dikutip kantor berita AFP.

Mogok dan demonstrasi bertepatan dengan pertemuan Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras dengan para pemimpin Uni Eropa, Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa di Brussels untuk membicarakan krisis keuangan.

Mereka juga dijadwalkan membahas pinjaman agar Yunani tidak sampai dinyatakan bangkrut.

Abdul Hayyi (38), warga Dusun Berek Sabe, Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terpaksa dipulangkan dari tempat kerjanya di Malaysia karena mengalami koma selama empat bulan. Pria dua anak itu sakit setelah jatuh dari lantai empat sebuah bangunan empat bulan lalu.

Abdul Hayyi tiba di tanah kelahirannya, Minggu (28/10/2012). Istrinya Hosiyah menyambut dengan disambut tangis histeris, demikian pula dengan kedua anak mereka, Mubarok (9) dan Hasiyatullah (3). Ketika tubuh Hayyi diturunkan dari mobil ambulans, Hosiyah langsung pingsan, sementara kedua anaknya semakin menjerit histeris.

Para tetangga yang melihatnya, tampak meneteskan air mata karena iba melihat keluarga yang terbelit kemiskinan itu. Dua jam kemudian, Hosiyah baru sadar dan masih terlihat terguncang. Dengan terbata-bata, ia menjawab pertanyaan sejumlah media.

"Awal tahun kemarin dia nekat ke Malaysia karena terbelit utang Rp 20 juta yang dijadikan biaya pengobatan anak kedua saya yang sakit setahun yang lalu," kata Hosiyah dengan mata memerah.

Meskipun berat meninggalkan keluarganya, Hayyi tetap bersikeras menjadi tenaga kerja di Malaysia. Hosiyah mengatakan, suaminya sudah tiga kali mengirimkan yang kepadanya, tapi hanya cukup untuk biaya sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak mereka. Utang yang ditanggungnya sampai Hayyi datang dalam keadaan koma belum juga terbayar. Proses pemulangan Hayyi dibantu majikannya di Malaysia setelah ia sempat dirawat di rumah sakit Malaysia.

"Saya hanya dengar kalau dia kecelakaan saat kerja bangunan, tapi kondisi pastinya baru tahu hari ini," kata Hosiyah. Hosiyah berjanji akan tetap merawat suaminya hingga sembuh karena hanya dia yang menjadi tulang punggung keluarga.

Cafe ini berada di dekat Kebun Raya Bogor, Anda dapat menemukan petunjuk jalannya di sekitar Kebun Raya Bogor. Bangunan dengan pintu kayu merupakan tanda dari cafe ini. Bangunan cafe yang melebar dengan belakang merupakan lembah dan ruangan terbuka yang menghadap gunung. Jadi, begitu masuk cafe ini, Anda dapat langsung melihat Gunung Salak dan merasakan kesejukannya. Dekat pintu masuk terdapat prasmanan yang berisi beberapa makanan yang dapat langsung dinikmati. Anda dapat bersantap di ruangan ini.
Cafe GumatiSelain bersantap di lantai dasar, Anda juga dapat menuju ke lantai bawah. Pada lantai bawah ini ada beberapa lokasi bersantap dengan suasana yang berbeda-beda. Pada bagian depan, dekat dengan panggung digunakan untuk tamu yang memiliki acara khusus yang jumlah pesertanya cukup banyak, misalnya acara gathering atau makan malam keluarga besar. Karena dekat dengan panggung, Anda dapat menyaksikan secara lebih dekat acara yang diselenggarakan di panggung. Tetapi Anda tidak dapat melihat pemandangan di luar karena pada bagian sisi-sisinya tertutup tembok.
Di belakang bagian khusus ini, ada tempat duduk bagian dalam ruangan yang ada di dalam bangunan. Bila bersantap di sini Anda masih dapat melihat pemandangan luar karena berada di pinggir dari bangunan yang tidak terhalang tembok. Ada pula meja dan kursi yang diletakkan di bagian luar yang hanya bisa ditempati bila tidak hujan karena tidak memiliki atap. Di bagian luar juga terdapat pendopo-pendopo. Ini merupakan tempat favorit karena suasana yang lebih romantis, unik dan terasa lebih pribadi. Bila malam hari dan sedang hujan, udara menjadi dingin dan hembusan angin cukup keras. Bagi Anda yang tidak kuat dingin sebaiknya memilih tempat yang sesuai.
Interior di dalam cafe ini menggunakan suasana Bali, misalnya saja batang pohon yang diikat dengan kain kotak-kotak hitam putih. Selain itu juga dicampur dengan interior khas Jawa seperti patung-patung pengantin Jawa dan ukiran-ukiran. Pada pojok belakang ruangan terdapat taman kecil sehingga suasana menjadi lebih asri.

Menu di Cafe Gumati

Menu makanan yang ditawarkan sebagian besar adalah makanan khas Sunda seperti sayur asem, empal, pepes, ayam goreng dan nasi uduk. Tetapi, tidak hanya makanan khas Indonesia, karena Anda juga dapat memesan menu ala negeri barat seperti steak. Bila ingin menikmati makanan hangat di tengah udara dingin, Anda dapat mencoba aneka sup seperti sop buntut atau sup asparagus.
Dinginnya udara di kota ini rupanya telah dimengerti oleh cafe ini. Berbagai minuman hangat yang bisa menghangatkan tubuh tersedia di sini. Minuman hangat seperti susu panas dan bandrek yang merupakan minuman jahe dengan gula merah atau minuman panas lainnya tersedia untuk menghangatkan tubuh.

Live Music Cafe Gumati

Selagi menikmati makanan, pada malam hari, Anda akan ditemani dengan alunan live music yang tampil di panggung. Lagu-lagu cinta dinyanyikan untuk menambah keromantisan suasana. Selain hiburan musik, cafe ini juga menampilkan hiburan berupa tarian daerah. Seorang penari dengan pakaian warna-warni menarik dan dandanan khas daerah menghibur penonton dengan gerakan yang lemah gemulai. Rupanya cafe ini tidak melupakan kebudayaan daerah yang sering dianggap ketinggalan zaman.

Harga di Cafe Gumati

Harga makanan antara Rp 8.000,- sampai Rp 60.000,-. Menikmati suasana terasa menyenangkan karena dapat menikmati segarnya udara pegunungan. Tetapi mengenai rasa makanan dan minuman perlu mendapat perhatian lagi dari pihak cafe agar tidak mengecewakan pengunjung.

Cafe Gumati

Jl. Paledang No. 26-28
Bogor
Jawa Barat
Awal dimulainya sebuah pendidikan merupakan salah satu tahap terpenting dari pendidikan itu sendiri. Awal pendidikan meletakkan fondasi yang ikut menentukan jalannya pendidikan selanjutnya. Awal pendidikan harus meneguhkan kepada para peserta bahwa pendidikan yang mereka ikuti benar-benar akan memberikan apa yang mereka harapkan serta menyingkirkan semua rasa takut atau keragu-raguan. Sejak awal pendidikan pertanyaan atau masalah penting yang diajukan peserta sudah harus dapat dijawab dengan baik, tepat dan meyakinkan.

Berapa lama?

Awal pendidikan harus menyediakan waktu yang cukup untuk menangani masalah-masalah yang tadi disebut dengan baik. Untuk itu, pada umumnya dibutuhkan waktu sekitar satu jam, mungkin lebih.

Upayakan agar pendidikan berlangsung tidak terlalu lama, tidak menghabiskan waktu kerja sehari penuh. Kalau memungkinkan, upayakan agar pendidikan yang kita berikan diikuti oleh peserta-peserta yang sudah saling mengenal dengan baik.

Sistem pengkaderan Serikat Buruh yang baik akan menghasilkan kader-kader yang militan. Ada dua pengkaderan yang dikenal yaitu pengkaderan formal dan pengkaderan non-formal. 


Pengkaderan formal ini dimulai dari Masa Orientasi dan selanjutnya lewat Pelatihan Kader I (basic training), Latihan Kader II (intermediate training), dan Latihan Kader III (advance training) serta beberapa latihan khusus lainnya. Sedangkan pengkaderan non-formal adalah ilmu-ilmu yang didapat kader dalam bergaul dengan para kader lainnya terutama para kader yang senior.

Seiring perkembangan zaman dan gaya hidup dari calon kader, maka langkah kita harus diimbangi dengan perubahan pola pengkaderan yang sudah ada, tanpa harus merubah nilai-nilai yang dianut. Kemudian apa langkah yang harus kita ambil?

Berangkat dari Defenisi Kader Militan
Kader adalah tenaga penggerak organisasi yang memahami sepenuhnya dasar dan ideologi perjuangan. Rumusan pengertian kader adalah tulang punggung organisasi, pelopor, penggerak, pelaksana, penyelamat cita-cita organisasi masa kini dan yang akan datang dimanapun berada, tetap berorientasi kapada azas dan misi organisasi.

Arti kata Militan yaitu bersemangat tinggi; penuh gairah; berhaluan keras: untuk membina suatu organisasi diperlukan orang-orang yang dan penuh pengabdian. Kata militan juga merujuk kepada orang atau kelompok orang-orang yang ikut serta dalam suatu pertempuran fisik/verbal yang agresif, biasanya dikarenakan suatu penyebab. Jurnalis seringkali mempergunakan kata miiltan sebagai istilan netral untuk prajurit yang tidak termasuk di dalam suatu organisasi militer. Secara khusus, seorang yang militan turut serta dalam tindak perlawanan fisik sebagai bagian dari alasan memperjuangkan suatu tujuan politis.

Secara populer, kata "militan" seringkali oleh negara-negara kapitalis diselewengkan artinya dengan teroris, walaupun mungkin dengan karakteristik yang lebih lemah. Istilah "negara militan" dalam bahasa sehari-hari merujuk kepada suatu negara yang memiliki sikap agresif dalam mendukung sebuah ideologi atau perkara. Sedangkan dalam bahasa Perancis, istilah militan" memiliki makna yang lebih lunak yang berarti "aktivis".

Menilik dari pengertian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa defenisi Kader Militan adalah seorang pelopor, penggerak, pelaksana, penyelamat cita-cita organisasi yang memiliki kemauan keras dan berdedikasi tinggi untuk memperkokoh maupun menjalankan roda organisasi.

Filosofi Kepemimpinan dan Langkah Pengkaderan 
Filosofi Kepemimpinan
Untuk melakukan mobilisasi kader militan yang memiliki kesadaran ideologis, yang memaknai nilai-nilai organisasi buruh secara merata, Serikat Buruh harus menyiapkan sebuah sistem pendidikan yang lebih dikenal dengan istilah sistem pengkaderan. Sistem pengkaderan ini diharapkan menjadi instrumen pendidikan yang solid di Serikat Buruh. Upaya perubahan sosial dapat dilakukan melalui dua hal yakni pendidikan dan pengorganisasian. Membangun sistem pengkaderan yang baik merupakan sebuah strategi dari Serikat Buruh dalam upaya perubahan sosial yang bertujuan nantinya mewujudkan masyarakat adil yang sejahtera.

Misi ini tidak lepas dari peran aktif seorang pemimpin. pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak pengikutnya, tapi seberapa banyak ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru dan seberapa besar pengaruhnya dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam organisasi tersebut.

John Maxwell menyebut ada lima tingkat kepemimpinan, yakni:

Tingkat pertama bernama Posisi. Orang mengikuti sang pemimpin tak lain karena posisi pemimpin tersebut dalam struktur organisasi.
Tingkat kedua disebut Hubungan. Orang mengikuti sang pemimpin lantaran mereka ingin merasa senang dan nyaman. Hanya saja jika ini terjadi terus menerus anak buah dengan motivasi dan kreativitas tinggi akan menjadi gelisah dan berujung pada kekecewaan.

Tingkat ketiga dinamakan Hasil. Orang mengikuti sang pemimpin karena apa yang telah dilakukan pemimpin untuk organisasi tersebut. Hasil karya pemimpin diapresiasi anak buah. 

Mereka menyukai pemimpin dan apa saja yang sedang dikerjakan pemimpin. Tingkat tiga ini memberi landasan kokoh bagi sang pemimpin untuk meraih hasil optimal pada apa yang telah direncanakan.

Tingkat keempat berjuluk Reproduksi. Anak buah didesaian untuk menjadi pemimpin baru yang kelak akan mengganti sang pemimpin.

Tingkat paling tinggi, kelima dinamakan Respek. Anak buah mengikuti sang pemimpin karena siapa diri sang pemimpin dan apa yang pemimpin representasikan. Tingkat ini terjadi karena komitmen tanpa jeda yang dilakukan sang pemimpin untuk mengembangkan anak buah dan organisasinya.

Tingkatan kelima ini bisa disebut sebagai Pemimpin Inspirational (Kharismatik), dimana para pengikut atau anak buah merasa terinspirasi dari sosok sang idola atau pemimpinya, model pemimpin inspirational akan berdaya tahan lama.

Disamping Mr. John Maxwell, yang telah mendeskripsikan mengenai tingkatan dalam kepemimpinan seseorang, terdapat juga seorang filosof kepemimpinan asli dari bangsa Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara.

Beliau mempunyai filosofi yang sangat luar biasa menurut saya yaitu “ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI” (Jika berada didepan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan). Inilah gagasan Filosofis yang akan diaplikasikan penulis dalam menerapkan kiat-kiat/langkah pengkaderan.

Langkah Pengkaderan

Metode pengkaderan di Serikat Buruh memang sudah ada pedoman baku, tetapi pedoman itu akan diuji efektivitasnya oleh kondisi obyektif dalam masyarakat. Misalnya, metode itu akan diuji oleh trend dalam kehidupan dan aktivitas buruh dan trend perkembangan kultural masyarakat. 

Artinya, metode pengkaderan yang baku tanpa dibarengi penguatan kondisional terhadap trend kehidupan dan aktivitas mahasiswa sama artinya dengan memaksakan formula metode pengkaderan yang asing untuk calon anggota Serikat Buruh.

Sebuah citra Serikat Buruh yang mundur, tidak dinamis, ketinggalan jaman, secara kultural tidak gaul, dan bisa jadi dianggap konservatif atau kuno. Pencitraan semacam itu semestinya bisa diubah pada fase proses orientasi dan pendidikan yang terus berjalan.

Kegiatan orientasi dalam arti proses awal perkenalan calon kader, bisa berdurasi panjang, yaitu melalui pergaulan sehari-hari di sekretariat, tempat kerja dan di lingkungan tempat tinggal buruh dan kemampuan memahami talenta apa yang dimiliki seorang calon kader. Talenta itu bisa berupa semua jenis, baik di bidang keilmuan, kesenian, kegiatan rekreatif, sampai pada bakat-bakat khusus di bidang olahraga. Inilah NGARSO SUNG TULODO (Jika berada didepan memberi teladan), dimana para senior bersedia turun lapangan memberi teladan yang baik bagi calon kader.

Penguatan prakondisi menuju MAPERCA yang panjang ini akan membuat kader yang telah melalui LK I tidak merasa mendapatkan lingkungan yang frontal dan susah untuk menyesuaikan diri ketika mereka resmi menjadi anggota.

Itu artinya, kader-kader baru ini bisa meneruskan dalam mengembangkan talentanya dan sebagai organisasi memberi dukungan terhadap hal itu dan tidak malah menghambatnya. Nah pada fase kedua inilah saat kita untuk memberikan bimbingan kepada kader baru agar menjadi kader militant (ING MADYO MANGUN KARSO). Dengan memberikan mereka Kepercayaan, semangat dan motivasi serta kedekatan emosional.

Selanjutnya kita jalankan misi ketiga, yaitu TUT WURI HANDAYANI. Kita pacu semangat mereka agar lebih antusias yang termotivasi untuk trus berkarya.

Itulah hakekatnya seorang pemimpin harus mampu membaca dan bersikap, Kapan harus tampil didepan? kapan harus berada di tengah-tengah sebagai fasilitator? dan kapan harus berada di garda belakang untuk mensupport calon calon leader berikutnya?
Anak-anak Buruh Migran Yang Terlantar
Lima anak tenaga kerja Indonesia bermasalah yang terlantar di Malaysia, diserahkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Baru, kepada Kementerian Sosial untuk mendapatkan perlindungan lebih layak di pusat-pusat perlindungan social.

Menurut Surya Sastra Direja Koordinator Pelayanan Warga KJRI Johor Baru, mengungkapkan salah satu anak, Amirul Nizam ,3, terpaksa dipisahkan dari ibunya Suryani, yang disel dipenjara Kuang, Malaysia karena dituduh membunuh suaminya sendiri.

“Nizam akan dikembalikan pada ibunya jika, yang bersangkutan sudah menyelesaikan hukumannya di Malaysia, “ jelas Surya, usai menandatangani serah terima dengan Direktur Pelayanan Sosial Anak, Kemensos, Senin.

Rizky Wahyu Akbar ,3 bulan, lanjutnya, ditelantarkan ibunya Tri Wahyuni di RS. Sultanah Aminah karena tidak bisa menunjukkan dokumen sah. Sedangkan Arya Johari,2 bulan, diserahkan ibunya, Erna pada KJRI karena masih terikat kontrak kerja, dan majikannya tidak mengetahui ia hamil dan melahirkan .

Sementara dua bayi lainnya, yaitu Aryanto Wibowo, 2 bulan, dan Tiara Aminah, 3 bulan, ditinggalkan ibunya Sri Suarni dan Melia di RS Sultanah Aminah.

“KJRI di Johor Bahru dan perwakilan pemerintah lainnya memang berkomitmen untuk menyelamatkan anak-anak terlantar dari WNI dan TKI, untuk selanjutnya diserahkan ke Kementerian Sosial agar mendapat perlindungan dan kesejahteraan,” jelas Surya yang memberi nama pada empat bayi tersebut.

Sekjen Kemensos Chazali Situmorang, dalam kesempatan itu menjelaskan, Kementerian Sosial, akan menindaklanjuti kasus anak-anak terlantar ini dengan mencari keluarganya.

“Akan lebih baik, jika anak-anak ini diasuh oleh keluarga sedarah. Jika keluarganya tidak ditemukan baru akan diasuh dipusat-pusat perlindungan sosial anak,” jelasnya.

Harry menambahkan, untuk sementara Nizam akan diasuh di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) Bambu Apus, Rizky di RSPA Muhammadiyah Bandung dan tiga bayi lainnya di Yayasan Sayap Ibu Jakarta.

Saat ini, lanjutnya, ada 12 anak terlantar dari TKI bermasalah di Kuwait yang sedang diupayakan pemulangannya. “Pemerintah terus berusaha melindungi anak-anak terlantar tersebut agar tidak menjadi korban trafficking,” jelas Harry.
Aksi Mogok Buruh Panarub
KORANMIGRAN, TANGERANG - PT Panarub Dwikarya adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi sporwear alas kaki atau sepatu merek Adidas dan Mizuno untuk pesanan pasaran ekspor keberbagai negara di Eropa, Amerika maupun Asia. PT Panarub Dwikarya adalah sebuah perusahaan dari PT Panarub Group, perusahaan ini berkedudukan di Jalan Benoa Raya Komplek Benoa Mas Blok B No.1 Kecamatan Karawaci Kota Tangerang, Perusahaan ini telah melarang para buruh untuk masuk kerja kembali sejak pemogokan pada tanggal 12 Juli 2012- 23 Juli 2012!!

Kronologi Aksi
Tanggal 04 Juli 2012 PTP SBGTS mengajukan surat perundingan bipartit kepada pihak perusahaan. Perundingan ini dilakukan dengan dasar bahwa banyak buruh PT PDK mengeluhkan kondisi kerja dan syarat kerja yang dirasakan tidak baik di lingkungan kerja PT PDK. Tetapi ajuan perundingan ini dijawab oleh pihak perusahaan melalui pesan singkat (SMS) dan mengajukan untuk dilakukan perundingan pada tanggal 10 Juli 2012.
Pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 pukul 07.30 WIB pihak perusahaan memberikan undangan bipartit untuk tanggal 10 Juli 2012 pukul 10.00 WIB, perundingan Bipartit dilakukan pada pukul 10.00 WIB didalam perundingan ini pihak serikat buruh diwakili oleh sdri. Lina Aprilianti selaku Wakil Ketua, sdri. Ayunda Muslimah Selaku Wakil Sekretaris, sdr. Ade Rukmana selaku Wak. Kep. Dept Hukum dan Advokasi dan sdri. Roilahijah selaku Wakil Dep Pendidikan dan Pelatihan. Sedangkan dari pihak perusahaan diwakili oleh bapak Edy Suyono (Manager HRD), bapak Fredy Tuankota (Section Head GA), Sdri.Veronika Mike Damayanti (Staf HRD) dan Bapak Gogit, tetapi dalam perundingan ini belum atau tidak tercapai kesepakatan, dan dalam perundingan ini disepakati akan melakukan perundingan kembali atau perundingan akan dilanjutkan Kamis 12 Juli 2012, hasil/risalah perundingan belum sempat ditandatangani oleh kedua belah pihak karena masih ada kesalahan.

Sebagaimana kesepakatan tanggal 10 Juli 2012 bahwa perundingan akan dilakukan kembali ada hari Kamis 12 Juli 2012 tetapi pihak perusahaan membatalkan tanpa alasan yang jelas, para buruh yang mendengar hal ini langsung menghentikan proses produksi maka terjadi aksi mogok kerja yang dilakukan oleh sekitar 2000-an buruh PT Panarub Dwikarya di area perusahaan, mogok kerja ini disebabkan oleh karena kondisi kerja di PT. Panarub Dwikarya yang buruk seperti: kerja paksa (yaitu man power dikurangi tetapi target tetap yang mengakibatkan buruh susah melakukan aktivitas lain, cuti yang sulit diambil dan kekurangan upah terhitung bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2012 (rapelan) yang tidak dibayar. Dimana sejak bulan Januari hingga Maret 2012 PT PDK tidak menjalankan pembayaran upah sesuai dengan SK Gubernur Banten, dan SK Gubenur Banten tentang UMP dan UMSP yang seharusnya mulai berlaku pada pulan Januari 2012, dan di PT Panarub Dwikarya SK tersebut baru dijalankan pada upah bulan April 2012 yang pembayarannya dilakukan pada bulan Mei 2012.

Bahwa mogok kerja buruh panarub Dwikarya pada kamis tanggal 12 Juli 2012 berawal pada pukul 07.45 WIB, dimana pimpinan SBGTS-GSBI PT Panarub Dwikarya (Lina Aprilianti wakil ketua dan Ayunda Muslimah wakil sekretaris) menemui Sdr Edy Suyono (Manager HRD) dan Gogit bermaksud untuk mempertanyakan uang iuran anggta SBGTS yang masih ditahan oleh pihak perusahaan serta menanyakan soal kesediaan management Panarub Dwikarya atas ajuan SBGTS-GSBI untuk bipartit, akan tetapi pihak managemen Panarub Dwikarya tanpa memberikan alasan yang jelas tidak bersedia melakukan perundingan Bipartit.

Pada pukul 08.15 wib terjadi keributan di poduksi dan tiba-tiba semua buruh keluar dari area produksi meninggalkan pekerjaan dan sekitar 2000 buruh berkumpul dilapangan melakukan aksi mogok spontan. Kemarahan dari buruh adalah akibat dari tidak dibayarkannya rapelan, kondisi kerja yang tidak nyaman dan iuran SBGTS yang sampai saat ini belum diberikan kepada organisasi. Pada saat aksi spontan pihak managemen mengeluarkan selebaran yang isinya menyatakan bahwa aksi tersebut spontan. Pada hari yang sama pihak SBGTS-GSBI langsung mengirimkan surat pemberitahun aksi mogok kerja yang disampaikan kepada Perusahaan dan di tembuskan kepada Dinas Tenagakerja Kota Tangerang, aksi mogok berlangsung hingga pukul 20.00 wib. Pada pemogokan hari ini pihak managemen PT Panarub Dwikarya tidak bersedia melakukan perundingan.

Pada pukul 15.00 WIB pihak perusahaan mengeluarkan surat Himbauan masuk kerja dan menyampaikan bahwa aksi mogok saat ini adalah aksi ilegal atau tidak sah.

Karena tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan maka hari Jum’at tanggal 13 Juli 2012, kembali sekitar 2000-an buruh PT Panarub Dwikarya kembali melakukan aksi mogok kerja aksi ini berlangsung dari mulai pukul 07.00 wib, salah seorang peserta aksi yaitu sdr. Sugianto dan Sdr. M. Rivan (Pimpinan SBGTS PT PDK) mendapat ancaman dari bapak Guan An (manager produksi) yang mengatakan “Awas lu liatin aja diluar” dan sekitar pukul 08.00 wib dari dalam area pabrik dilakukan penyemprotan gas air mata oleh pihak kepolisian yang berjaga dan sekitar pukul 11.00 wib pihak managemen memanggil tim perunding tetapi karena pihak Disnaker kota Tangerang belum datang maka perundingan akan dilaksanakan kembali pukul 13.00 wib.

Pukul 13.25 wib diadakan perundingan antara pihak managemen diwakili oleh (Edy Suyono dan Subroto) dari pihak Serikat Buruh (Amin Mustolih dari DPC SBGTS, Emilia Yanti dari DPP, Kokom Komalawati, Lina Aprilianti dan Ayunda Musimah dari PTP SBGST) dari Disnaker (Tirama Pasaribu, Endang, Hilman dan Salman) karena tidak terjadi kesepakatan maka perundingan diskor selama 1 jam.

Pukul 16.00 wib diadakan perundingan kembali ketika perundingan berjalan sekitar setengah jam diluar terjadi keributan karena pihak kepolisian menyemprotkan gas air mata kembali kepada massa yang sedang duduk didepan gerbang mengakibatkan 2 (dua) orang wanita hamil pinsan dan akibat dari keributan tersebut maka perundingan dibatalkan dan massa yang marah mengancam akan menduduki perusahaan tetapi pihak aparat membubarkan paksa dan aksi berakhir pukul 21.00 wib. Puluhan peserta aksi mengalami luka2 dan 2 orang Pingsan (Nama-nama korban terkena tembakan gas air mata aparat kepolisian pada pemogokan buruh PT Panarub Dwikarya Jumat, 13 Juli 2012 di depan PT Panarub Dwikarya!! Siti Aminah, Nunung, Uswatun H, Dewi Ratnaningsih, Murtafiah, Eli Suyanti, Sri Rahayu, Marleni, Juniriyah, Sulyani, Ponirah, Sugiyanti, Upit, Fitri K, Olis H, Uun N, Rodiah, Ikah, Mardiah, Siti K, Suhaerni, Devi S, Rukiyah, Fargiyanti, Alinda, Sulbiyah, Lilis, Supenti, Sartini, Suparni, Romlah, Titin H, Ratiana, Yanti, Winarti, Yanti, Siti K, Neneng, Nurmaedah, Marlina, Sri L, Sumiyati, Suaidah, Sri Yuni W, Sukiyem Jasiah, Nur F, Ardila, Jaenah, Minarsih Tri H, Fitriyani, Isnayawati dan Maslinda).

Senin, 16 Juli 2012 pukul 06.00 wib pihak managemen PT PDK sudah menyiapkan preman-preman yang menjaga setiap titik masuk ke area perusahaan. Sekitar pukul 13.00 wib terjadi perundingan dengan wakil dari managemen (Edy Suyono, Subroto dan Nicko Vizano) dari pihak managemen dari serikat buruh diwakili oleh Amin Mustolih dan Asmawi dari DPC dari PTP (Kokom Komalawati, Djamal Fikri, Ayunda Muslimah dan Lina Aprilianti) tetapi karena tidak ada kesepakatan maka perundingan kembali tidak dapat diteruskan. Massa yang kecewa karena tidak ada kesepakatan maka massa marah dan memutuskan untuk menduduki area pabrik.

Pagi hari Selasa, 17 Juli 2012; sekitar pukul 06.00 wib diarea parkiran mobil jemputan pihak managemen dan yang diduga para preman sewaan perusahaan memaksa dan mengawal buruh-buruh yang sebelumnya ikut mogok untuk dipaksa bekerja dengan cara dikumpulkan diarea parkir mobil jemputan. Karena massa yang ada diluar sudah ada sekitar 150 orang ditambah security, aparat dan preman-preman sewaan maka massa yang berada didalam memutuskan untuk membuka pintu gerbang supaya massa yang dipaksa bekerja bisa masuk area pabrik.

Sesudah buruh yang dipaksa bekerja masuk area pabrik, pihak managemen, security dibantu oleh buruh laki-laki yang dikomandoi oleh sdr Dewa (komandan Scurity dari PT Panarub Industri) dengan bringas dan membabi buta mendorong secara paksa mobil yang dijadikan komando untuk mengatur jalannya aksi mogok agar tertib yang posisinya berada di depan massa aksi yang sedang duduk, tidak terima dengan perlakuan kasar dari pihak managemen maka massa yang tadinya duduk tepat di depan mobil seketika bangun dan menahan mobil komado agar para buruh lainnya bisa tetap duduk dengan tenang, namun pihak managemen tetap saja mendorong sampai massa aksi keluar berada di luar gerbang pabrik sambil melempari massa aksi yang mogok dengan botol air mineral dan merusak sound sistem, sampai massa aksi berhamburan tak terkordinasi tak terhenti sampai situ pihak aparat yang berjaga didepan gerbangpun mendorong, melempar seorang perempuan peserta aksi dan menonjok para buruh, perlakuan kasar manajemen tidak berhenenti sampai disitu, pintu gerbang yang tadinya terbuka seketika itu pintu gerbang di tutup, dirantai dan di las dan dihalangi oleh mobil container agar massa aksi tidak bisa masuk dalam area pabrik. Dari kejadian itu 24 anggota SBGTS-GSBI PT. Panarub Dwikarya mengalami luka-luka akibat dorongan dan pukulan dari aparat dan preman sewaan manajemen PT Panarub Dwikarya.

Dan aksi tetap diteruskan massa hanya duduk duduk dan diskusi di depan gerbang dan jalan depan pabrik dan aksi dibubarkan sekitar pukul 14.00 wib. Pada pukul 10.00 wib managemen Panarub Dwikarya menyebarkan selebaran yang isinya himbauan untuk masuk kerja yang ditempel dimading-mading.

Hari Rabu, 18 juli 2012, aksi dimulai sejak pukul 06.00 wib dan massa berkumpul didepan jalan karena tidak diberikan ijin untuk masuk kearea gerbang Perusahaan. Pagi hari ketika mobil komando datang sopir sudah mendapat ancaman dari Bapak Nursolah satpam PT PDK, Bapak Mulyono (Developmen), Fredy Tuankota (Section Head GA) dan para satpam perusahaan untuk pergi dari lokasi apabila tidak pergi maka akan dirusak. Sekitar pukul 09.00 wib Asep sunandar (Ketua bid oraganisasi dan pendidikan) ketika berjalan bersama teman-teman kearah mobil komando dikejar oleh bapak Guan An (Manager Produksi) dan bapak Toto (Manager PE) dan diancam akan dipukul. Sekitar pukul 13.00 wib massa aksi bergerak menuju kantor dinas tenaga kerja.

Di Kantor Dinas Tenaga kerja Kota tangerang perwakilan buruh Panarub Dwikarya yaitu Kokom Komalawati, Lina Aprilianti, Djamal Fikri, Ayunda Muslimah, Ali Sutopo, Jumirah, Eni, Ali, Asmawi, Erna, Ngadinah, Neneng ditemui oleh pihak dinas yaitu Ibu Tirama Pasaribu, Hilman, Endang, Jamal, Prapti. Pihak buruh meminta surat tentang penangguhan pelaksanaan upah yang di sampaikan oleh pihak PT Panarub Dwikarya, akan tetapi pihak dinas tidak bersedia memberikan surat yang diminta dengan alasan surat (berkas) tersebut dibawa oleh orang dinas.

Pada hari itu juga pukul 15.00 WIB managemen PT PDK mengeluarkan himbauan ke-2 untuk masuk kerja yang di tempelkan di pintu Gerbang dengan ancaman apabila tidak masuk kerja sampai pukul 16.00 wib maka para buruh akan dianggap mengundurkan diri.

Kamis, 19 juli 2012, massa aksi berkumpul di mitra 10 mengingat ketika akan melakukan aksi pemogokan di lingkungan perusahaan dilarang dengan mengerahkan para preman yang diduga bayaran pihak perusahaan, maka para buruh memutuskan untuk mendatangi kantor Adidas di Jakarta, massa berkumpul sekitar pukul 08.00 wib dan berangkat ke Jakarta pukul 11.30 wib, setelah itu massa yang berkumpul didepan kantor Adidas dijalan Sudirman Jakarta langsung menggelar aksi, 1 Jam kemudian perwakilan buruh dan serikat buruh diterima masuk untuk menyampaikan apa yang menjadi persoalan para buruh PT PDK, adapun yang menjadi perwakilan buruh adalah Kokom Komalawati, Lina Aprilianti, Ayunda, Jamal Fikri, Ernawati, Ali, Amin, dan Emelia Yanti, dan perwakilan Adidas yang menemui adalah Baak Harry Nurmansyah, dalam pertemuan ini disepakati (hasil kesepakatan terlampir), selain itu pihak Adidas berkomitmen untuk memastikan terjadinya perundingan antara serikat buruh dan pihak perusahaan esok harinya.

Sementara itu di PT PDK sekitar pukul 08.00 wib buruh yang datang ke PT PDK (sebelumnya ikut aksi mogok) ada sekitar 75 orang digiring oleh pihak managemen kearah lapangan dikumpulkan dan dijemur lalu dibrifing oleh Edy Suyono (manager HRD) dan Erwan Suryadin (Manager Enggineering) yang menanyakan alasan ikut aksi demo, dan mengatakan” kalau mau rapelan dan THR silahkan minta sama kokom “setelah itu buruh-buruh dimasukan kedalam mobil jemputan dan diminta membuat 3 pernyataan yang pertama pernyataan tidak akan aksi, pernyataan keluar dari SBGTS dan mengundurkan diri dari pekerjaan. Pada sore hari sekitar pukul 16.00 wib managemen mengeluarkan surat pengumuman yang isinya untuk buruh-buruh yang mogok maka dianggap mengundurkan diri karena lima hari berturut-turut tidak masuk kerja.

Bahwa saat ini buruh yang masuk kerja kembali dan terpaksa menandatangani surat pernyataan yang di sodorkan oleh pihak perusahaan saat ini bekerja dengan masa kerja baru (0 Tahun).

Jumat, 20 juli 2012, para buruh yang melakukan aksi pemogokan kembali berkumpul di Mitra 10 lagi karena para buruh yang melakukan aksi adalah mayoritas peremouan ketakutan dengan ancaman preman dan dihari yang sama managemen lewat atasan-atasan produksi memgirimkan pesan singkat (SMS) kepada buruh- yang mogok yang isinnya bahwa buruh yang mogok sudah dianggap mengundurkan diri. Dihari yang sama managemen PT PDK mengumuman berdirinya serikat baru yang bernama Serikat Pekerja Independen (SPI) yang mana semua buruh yan ada didalam pabrik diharuskan untuk menjadi anggota Serikat Buruh Independen tersebut dan keluar dari SBGTS maupun SPN. Pada saat massa aksi bubar di setiap jalan yang dilalaui massa aksi seperti di City Mall, dibenua di Pasar Baru preman-preman sewaan managemen berjaga dan setiap ada buruh yang lewat dipaksa untuk menyerahkan kartu identitasnya dengan berbagai cara hingga pemaksaan.

Untuk buruh-buruh yang menginginkan masuk kerja pada hari Jumat tidak diperbolehkan masuk dan disuruh diam diparkiran perusahaan, kemudian sdr Edy Suyono selaku Manager HRD Panarub Dwikarya memberikan pernyataan kepada buruh yang ingin masuk kerja sebagai berikut: “Kalian tidak tau diri tidak punya otak, mengaku Islam pakai jilbab tapi tidak tahu malu”. Dia juga menyampaikan informasi yang tidak benar dengan mengatakan kepada buruh “Kemarin kamu demo ada orang meninggal digebugin/dipukulin, memang kalian bisa tanggung jawab?”. Sudah kalian pulang saja, saya tidak butuh kalian. Rekaman mengenai hal ini ada dalam data serikat buruh SBGTS PT PDK.

Senin, 23 Juli 2012, buruh-buruh yang kemarin mogok akan masuk bekerja tetapi semenjak dari turun dibus buruh-buruh tidak diperbolehkan masuk area pabrik tetapi dikumpulkan dilapangan parkir jemputan, dan atasan-atasan produksi seperti supervisor, section head, manager HRD dan direktur HR Grup juga security dan preman. Atasan-atasan yang ada mengambil kartu tanda pengenal masing-masing buruh, meminta nomor telp dan mengatakan bahwa buruh-buruh yang ikut aksi sudah tidak akan diterima bekerja.

Pada saat yang bersamaan manager HRD melakukan orasi dan dalam orasinya mengatakan bahwa “semua buruh yang ikut aksi sudah ter-PHK dan kalau mau bekerja datang saja sendiri-sendiri

Sementara sekitar pukul 07.00 wib saat sdri. Kokom Komalawati Ketua umum SBGTS-GSBI sedang berkoordinasi dengan semua buruh yang berada dilapangan tiba-tiba pengeras suara (Toa) yang sedang dipakai diambil paksa oleh pihak security yang bermana bapak Darno dan membawa Kokom Komalawati untuk keluar dari tempat parkir tetapi yang bersangkutan menolak karena masih harus koordinasi dengan anggota yang masih memerlukan kejelasan dengan pekerjaannya. Terjadi adu mulut yang akhirnya para buruh dikasih waktu ½ jam untuk koordinasi. Dan jam 10 massa aksi bubar. Semenjak hari ini PT PDK tidak mau memberikan jaminan kesehatan terhadap buruh yang keluarganya sakit dan juga tidak mau menerima cuti hamil buruh-buruh yang mengajukan cuti hamil.
Walau tindak kekerasan terus terjadi terhadap BMI, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim tetap akan memberangkatkan buruh migran ke Arab Saudi. Mereka juga sudah menyiapkan satu tim Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk rencana itu.


Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim, Harry Sugiri mengatakan, target dari Pemprov adalah memberangkatkan buruh migran, yang memiliki keahlian khusus.

“Buruh migrant yang dikirim ke Arab Saudi dan negara tujuan lainnya, nantinya akan mendapatkan pelatihan sesuai dengan kompetensi dan permintaan masing-masing negara tujuan,” ujar Harry Sugiri.

Urusan warga Indonesia yang memilih kerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia tidak pernah berhenti menjadi perhatian masyarakat. Mulai dari masalah TKI terlantar hingga hukum pancung yang selama beberapa tahun terakhir seolah semakin banyak bertambah.


Tak ayal lagi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menjadi sasaran tembak dari berbagai persoalan yang terjadi seputar tenaga kerja kita itu.

"Saat ini kita mempunyai hampir enam juta orang TKI di luar negeri dan 65 persen merupakan tenaga kerja wanita yang menjadi domestic worker," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar ketika mengunjungi salah satu media di Gedung Standard Chartered Lt 31, Casablanca, Jakarta, Selasa, 29 November 2011.

Muhaimin Iskandar atau sering dipanggil dengan nama Gus Imin atau Cak Imin lahir di Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966. Dia adalah politikus Indonesia yang menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sejak 22 Oktober 2009. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.
Istilah feodalisme berasal dari bahasa Frankis (Perancis kuno) yang berbunyi fehu-ôd, feod, feud, dan yang berarti pinjaman, terutamalah tanah yang dipinjamkan, dan itupun untuk suatu maksud politik. Lawan kata itu adalah all- ôd atau milik sendiri. Dalam peristilahan hukum adat feodum menyerupai tanah Gumantung, Gaduh atau Paratantra, sedangkan Allod menyerupai tanah Yasan, Yosobondo atau Svatantra.

Adapun feodum atau pinjaman tanah seperti itu timbul dalam zaman lampau secara besar-besaran di negara-negara Eropa Barat yang diliputi oleh peristiwa desentralisasi kerajaan Francis sesudah Karen Agung. Maka kerajaan Frankis lahir sesudah tenggelamnya Imperium Romawi. Dalam hukum Romawi tercantum suatu kesadaran akan milik mutlak seseorang yang besar sekali, serta dijamin oleh serba macam ketentuan hukum. Imperium Romawi berbentuk pemerintahan yang amat sentralistis dan tepat dikatakan berazaskan kapitalisme-negara yang meruncing sejak Maharaja Diocletinus (286-305 M).

Dalam zaman Abad Tengah hampir tak terdapat peredaran uang dan pada umumnya tidaklah mungkin mengupahi suatu badan pegawai pemerintah maupun suatu tentara tetap, apalagi menyelenggarakan administrasi negara berpusat. Karena itu, justru untuk menyelenggarakan keamanan rakyat dan mencegah kekacauan, beberapa bentuk organisasi suku dari zaman sebelum kekuasaan Rum dihidupkan kembali. Maka dalam organisasi kesukuan itu kepunyaan bersama atau kolektif yang sangat kuat, bukanlah milik mutlak seseorang.

Pada tahun 1950 delapan sarjana internasional yang ternama dalam berbagai lapangan keilmuan (sejarah, antropologi, sosiologi, ilmu budaya) telah mengadakan rapat di Universitas Princeton untuk menyelidiki soal ini: adakah perkataan feodalisme, yang menurut bunyi lafalnya, berpangkal pada susunan pemerintah dalam suatu bagian dunia dan pada waktu tertentu, boleh dipakai untuk negara dan zaman-zaman lain? Soal feodalisme didekati oleh mereka dari segala sudut. Kesimpulan mereka diterbitkan dalam suatu buku tebal pada tahun 1956, membenarkan pemakaian istilah feodalisme untuk cara-cara pemerintahan dalam negara Byzantium kuno, Rusia baru, Nippon, Raiputana, Tiongkok di bawah raja-raja Chou, India di bawah Mughal-Raj dan Turki di jaman kesultanan. Dan daftar itu tadi masih boleh dilengkapi dengan sistem-sistem feodal yang tidak disebut disana, seperti: Mesir dengan faham Klerouchia dan Leitourgia di bawah raja-raja Ptolemide yang sudah seribu tahun sebelum zaman feodal Eropa; Khalifat Bagdad dengan sistem Iqta dan Qata’a; India-Hindu dengan Bhaga Deya, Dharmasima dan Kaniyatsi; Indonesia-Hindu dengan adanya Dharma Lepas atau Raja Dharma; Indonesia-Islam dengan adat wakaf dan tanah gaduh.

Apakah sebabnya maka sistem pemerintahan yang beragam itu dapat disebut dengan istilah satu saja? Karena dalam segala sistem tadi penyelenggaraan keamanan dan keadilan tidaklah berdasarkan suatu konstitusi yang menghubungkan pemerintah pusat dengan warga negara, melainkan dilaksanakan melalui perjanjian-perjanjian antara kepala negara (Taja, Khalif, Sultan, Khan, Tenno dll) dan orang menak, dan bersendikan hak tanggungan atas tanah.

Kaum menak itu dibebani wajib kemiliteran terhadap kepala negara dan wajib memberikan perlindungan kepada rakyat daerahnya masing-masing. Tanggung jawab dalam lapangan ini dibalas dengan peminjaman tanah yang hasilnya, sebagian diperuntukkan bagi mereka dan hak-hak istimewa lainnya. Sistem itu menumbuhkan pelbagai keuntungan maupun malapetaka.

Diantara akibat baik termasuk rasa solidaritas yang berlawanan dengan gaya individualisme borjuis; permusyawaratan antar pejabat pemerintah yang berlawanan dengan kediktatoran; penghargaan dan kesetiaan pada janji-janji; perlindungan akan kaum lemah, dan anggapan jabatan sebagai bakti kepada rakyat. Sebagai unsur yang buruk seperti gejala kesewenang-wenangan dan korupsi, desentralisasi dan sukuisme, kegilaan hormat, pengurangan kesadaran negara dan kemerdekaan pada orang jembel, kepemilikan tanah yang luas, dan akhirnya anggapan seolah-olah kebudayaan adalah milik dan hak istimewa kaum atasan saja.

Kebudayaan Neo-Feodalisme dalam Perekonomian Indonesia

Neo-feodalisme adalah feodalisme modern. Seperti yang kita ketahui feodalisme adalah sebuah faham dimana adanya pengakuan system kasta,dalam neo-feodalisme sistem kasta masih dipertahankan namun berubah bentuk menjadi penguasa dan kaum elite. Di Indonesia neo-feodalisme masih ada dan berkembang dalam sistem pemerintahan dan telah menjadi budaya yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan Negara kita.

Feodalisme terlahir dari adanya kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa hinduisme telah dominan di Nusantara ini sebelum datangnya islam dan kolonialisme, arena memang kerajaan Hindu yang tertua berkuasa di Nusantara ini. Sistem yang melekat dalam kerajaan Hindu adalah sistem feodalisme. Pengelompokan manusia sesuai dengan derajat nya tersebut. Feodalisme yang terjadi pada zaman kerajaan hindu adalah pembagian kasta, dan menguasai nusantara sekitar 10 abad lamanya.

Feodalisme pun membekas keras dalam benak manusia Indonesia, pengaruhnya pun tidak mudah dihapus begitu saja,sehingga feodalisme masih ada dan berubah menjadi neo-feodalisme menjelang abad ke 21 ini. Contoh dari unsur feodalisme yang menonjolkan tentang jenjang atau tingkat masyarakat seperti apabila ada seorang menteri atau pejabat mengadakan pesta pora pernikahan anaknya, seluruh karyawan atau “balakeningratannya” akan ikut serta dalam kegiatan tersebut mereka diberi seragam sesuai dengan fungsi dan derajatnya, ada yang menjadi ketua panitia, penerima tamu tertentu, penerima tamu biasa dan seterusnya. Dengan kata lain manusia Indonesia itu terbiasa dengan pengkotak-kotakan dalam fungsi dan derajatnya sebagai karyawan dan juga sebagai pelayan “Bapak” seperti lazimnya dalam sistem feodalisme.

Selama 32 tahun manusia Indonesia pun seperti di “Brain-Washed” (Cuci Otak) oleh yang berkuasa melalui berbagai tradisi patuh pada pemimpin. Seperti telah dikemukakan terdahulu dalam sistem feodalisme kuno rakyat berorientasi ke atas,ialah sang raja yang dianggap keturunan dewa,yang bersifat keramat dan yang merupakan puncak dari segala hal dalam Negara dan meruapakan pusat dari alam semesta.

Selain feodalisme,pengaruh penjajahan Belanda pun memberi pengaruh yang besar terhadap masyarakat Indonesia.Hal ini disebut kolonialisme.Menurut Kishore Mahbubani, banyak Negara di Asia termasuk beberapa dari asia tenggara bersikap bahwa orang Eropa itu lebih unggul dari orang Asia. Inilah dampak yang amat melekat pada orang Asia, sehingga sampai sekarang sikap rasa rendah diri terhadap orang barat atau orang kulit putih masih sulit dihapus dari pola pikir orang asia. Kolonialisme telah mengakibatkan orang Asia pun tidak mampu berpikir, manusia Indonesia telah kehilangan kemampuan berpikir dan kemandirian. Orang Belanda sendiri menyadari kesalahan mereka. Perdana Menteri Belanda menyatakan bahwa tidak keberatan meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas tindakan orang Belanda selama menjajah di Nusantara ini.

Belanda menunjukan kemampuannya mengarungi lautan ke perairan Nusantara,mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan di Tanah air,mereka mampu mengadu domba anggota kerajaan untuk kepentingan Belanda.Terlepas dari siasat keji yang mereka gunakan.Belanda dengan kemampuan nya mengusai kesultanan, menunjukan kepada mata rakyat bahwa mereka adalah manusia yang memiliki kelebihan dari sultan-sultan yang mereka kagumi. Tehnologi peperangan dan sistem pemerintahan Belanda pun dianggap kaum pribumi jauh lebih apik. Begitu juga dengan sistem organisasinya dibandingkan dengan apa yang kaum pribumi miliki. Mental kolonialisme itu sulit dihapus dari dalam benak bangsa ini. 

Dampak kolonialisme mental itu terlalu berat adanya pada perilaku daya pikir bangsa.Ia telah mendarah daging dalam pribadi-pribadi bangsa sehingga sekitar 50 tahun setelah merdeka, pola pikir kolonialisme masih mendasari pembangunan ekonomi bangsa ini yang dilaksanakan oleh kaum teknokrat atau kaum elitis yang menentukan kebijakan pembangunan ekonomi bangsa di era orde baru. 

Berikut adalah menurut Gunnar Myrdal, Ekonom Swedia yang adalah pemenang Nobel mengemukakan bahwa teori–teori yang cocok untuk orang Barat belum tentu baik untuk di Timur bahkan akibatnya amat buruk. Hal ini ditandai oleh adanya perusahaan-perusahaan Belanda yang besar seperti perusahaan perkebunan tebu, karet, sawit, Deli Spoor Matchappij perusahaan kereta api.

Akibat dari kebijakan mengutamakan golongan minoritas tersebut, rejim orde baru sebagai mana juga pemerintahan Hindia Belanda menindas rakyat jelata yang adalah golongan islam,mayoritas penduduk Indonesia sekitar 90%.Islam dibunuh secara massal di Aceh, di Priok, di Maluku, di Jawa Tengah dan sebagainya.

Dengan demikian jurang kemiskinan melebar karena dalam sistem ekonomi terbuka, kesempatan berusaha memang terbuka untuk semua orang tetapi kemampuan untuk menggunakan kesempatan tersebut tidaklah sama sehingga yang kuat dan mampu dan memiliki modal besar akan berhasil dan yang lemah dan tidak mampu akan tergeser dan terpukul habis.

Banyaknya pertumbuhan seperti berdirinya gedung-gedung mewah, supermarket, dan mall dan sektor jasa, jalan tol juga turut berkembang pesat. Kemajuan tersebut memang terlihat menakjubkan, namun semua hal itu dibangun dengan dana pinjaman dari luar negeri. Setelah Orde baru amblas, rakyat jugalah yang memikul beban hutang Negara. Bahkan jalan tol yang mulus itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, begitu juga dengan mall-mall dan supermarket, hotel bintang lima dan pembangunan orde baru lainnya.