sponsor

Select Menu

Data

OPINI

HUKUM

PENDIDIKAN


Trafficking Batam: Dua ABG Disekap untuk Dijadikan PSK di Singapura
Korban Trafficking Ke Singapore
KORANMIGRAN, BATAM - Polisi kembali mengungkap kasus perdagangan manusia di Batam, Kepulauan Riau. Dua anak baru gede (ABG) yang masih berusia 14 tahun asal Manado, Sulawesi Tengah, berhasil diselamatkan dari sekapan kelompok mucikari.

RAN dan MT, saat berada di Mapolsek Batu Ampar, mengaku dijanjikan seorang perempuan berinisial Sa akan dipekerjakan sebagai pelayan restoran di Batam dengan penghasilan Rp3,5 juta per bulan.

Mereka baru mengenal Sa sehari sebelum berangkat ke Batam atau pada 26 Februari 2012 lalu. Pelaku mendatangi korban dan menceritakan jika perusahaan tempatnya bekerja membutuhkan banyak karyawan perempuan untuk bekerja sebagai pelayan restoran.

Sa hanya mengantarkan korban sampai di bandara di Manado. Sesampainya di Batam mereka dijemput oleh seorang anak buah Ch. Ch sendiri merupakan bos sindikat perdagangan manusia yang kini sudah ditahan Tim Buser Polsek Batam Ampar.

“Kami berdua ditampung selama dua hari,” kata RAN. Sampai di penampungan kedua korban baru dijelaskan mereka akan dipekerjakan ke Singapura.

Sambil mengurus paspor, pihak perusahaan menampung korban di rumah milik Ch di Tanjung Sengkuang. Di tempat itu korban disekap karena tak bisa mengembalikan biaya transportasi dari Manado ke Batam.

Selama disekap, kedua korban yang akan diperkejakan di tempat hiburan malam itu hanya diberi makan sekali sehari.

Mereka akhirnya berhasil kabur karena bantuan dari salah seorang penghuni rumah. Korban langsung memberi tahu warga warga hingga kasus ini sampai ke polisi.

Kasus dugaan perdagangan manusia ini ditangani Polsek Batu Ampar. Polisi masih memburu anggota kelompok Ch lainnya.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan menerapkan sistem pembiayaan penempatan TKI ke Singapura dengan menggunakan lembaga keuangan resmi atau perbankan mulai 1 Mei 2012.

"Ini untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan TKI," kata Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Lisna Yoelina Poeloengan, di Singapura, Kamis (15/3), saat pertemuan delegasi BNP2TKI dengan agen penempatan tenaga kerja yang berada di Singapura. 

Pertemuan yang juga merupakan sosialisasi sistem baru itu juga dihadiri lembaga keuangan yang akan memberikan pinjaman kepada TKI. Sistem tersebut juga akan diterapkan di Hong Kong pada saat bersamaan. Saat ini sistem ini sudah diterapkan di Taiwan.

Selama ini biaya yang harus ditanggung calon TKI yang akan beangkat ke luar negeri cukup besar. Bahkan, sering kali mereka terjebak utang kepada pihak nonlembaga keuangan atau rentenir, sehingga gaji mereka sering dipotong cukup besar dan lama selama bekerja.

Dengan sistem yang baru, maka lembaga keuangan akan memberikan pinjaman atau kredit kepada calon TKI. Hal itu membuat ada transparansi antara lain karena jumlah dan lamanya pembayaran dapat dilihat.

"Kami juga akan menetapkan cost structure (struktur biaya)," kata Lisna. Struktur biaya adalah besarnya biaya yang harus dibayar oleh TKI dan menjadi pegangan dalam perjanjian kredit dengan lembaga keuangan.

Lisna mengatakan struktur biaya yang akan diterapkan lebih sederhana dan lebih rendah dari biaya penempatan yang biasanya berlaku saat ini yang tanpa ada patokan pasti.

Mengenai struktur biaya, sebelumnya Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan instansinya segera menerapkan struktur biaya baru untuk penempatan TKI ke Singapura yang jauh lebih rendah dari saat ini sekitar Rp21 juta.

Jumhur mengatakan berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka biaya bisa dikurangi menjadi hanya Rp11 juta saja. Namun setelah ditambah biaya lainnya seperti untuk monitoring, maka diperkirakan struktur biaya menjadi Rp13 juta-Rp14 juta.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Singapura Andri Hadi mengatakan biasanya gaji TKI dipotong hingga 10 bulan untuk melunasi struktur biaya itu. Akibatnya TKI menerima penghasilan yang sangat kecil selama 10 bulan itu.

Saat ini ada sekitar 120 ribu TKI yang bekerja di negera pulau tersebut yang hampir seluruhnya adalah sebagai penata laksana rumah tangga.

BNP2TKI ke Singapura dengan tim yang lengkap antara lain Deputi Kerja sama Luar Negeri dan Promosi Endang Sulistyaningsih, Tenaga Profesional Bidang Pengembangan Komunikasi Publik Mahmud F. Rakasima, Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik-Amerika Christofel de Haan, serta Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik-Amerika Anjar Prihantoro.

Sebelumnya delegasi mengunjungi Hong Kong, Makau, Korsel dan Jepang untuk mencari peluang penempatan tenaga kerja, melihat permasalahan yang ada dan upaya perlindungan bagi TKI.
Trafficking: Tergiur Jadi Guru Honorer, 3 Perempuan Dijual
Trafficking Manokwari
KORANMIGRAN - MANOKWARI, Karena tergiur dengan tawaran akan dijadikan sebagai pegawai honor di Distrik Wamare, Manokwari, Papua Barat, tiga perempuan asal Ambon, menjadi korban Trafficking atau korban penjualan orang.

Septian Watimena (26), Deby Father (23) dan Price Pikaula (22), dikirim dari Ambon, tanggal 7 Februari lalu oleh Elisabeth Talutu yang saat ini sudah diamankan di Polres Ambon. Elisabeth merupakan ibu rumah tangga yang tinggal dan menikah di kampung Warmare.

Saat membuat laporan polisi di Polres Manokwari, Selasa (13/3) malam, Debby dan Septian mengaku mereka awalnya tidak mengira akan dinikahkan dengan orang yang membayar uang berjumlah Rp30 juta per orang kepada Elisabeth.

Selain Elisabeth, aparat Polres Ambon juga saat ini tengah memburu dua orang lainnya yang diduga sebagai kaki-tangan Elisabeth, Koce dan Heriana Talatu.

“Ketiganya ditawari sebagai guru honor dengan bayaran Rp950 ribu per bulan,” jelas Kapolres Manokwari, AKBP Agustinus Supriyanto via ponselnya kepada wartawan. 

Saat tiba di Manokwari, mereka juga dilarang untuk menghubungi keluarga dan orang terdekat lewat HP. Mereka juga bahkan dilarang berkomunikasi dengan orang-orang yang tidak mereka kenal, selain keluarga yang sudah ditentukan sebagai tempat tinggalnya di Manokwari. Karena tidak terima, keduanya lalu memutuskan untuk melarikan diri ke Manokwari.

“Kita juga masih mencari keberadaan satu korban lainnya, Price yang menurut informasi dibawa ke distrik Minyambouw,” ujar kapolres.

Kepada wartawan pula, Debby mengaku terpukul dan kaget saat orang yang ditunjuk untuk tinggal serumah denganya mengatakan harus menikahi dirnya. Orang tersebut juga mengancam ketiganya untuk mengganti uang tiket yang telah dipakai untuk datang ke Manokwari.

“Katanya kita bertiga harus ganti uang tiket dulu kalau mau pulang ke Ambon,” ujarnya.
Tidak lama setelah puluhan massa Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) tiba, ratusan massa Sekretariat Bersama (Sekber) Buruh pun tiba mengepung Istana Negara. Terpantau, ratusan massa Sekber Buruh yang mengenakan pakaian berwarna merah dan membawa bendera dan spanduk datang dari arah Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2012). Massa Sekber datang, kemacetan tak terhindarkan.

Dari arah Bundaran HI menuju Monumen Nasional (Monas) terpantau macet sampai Ratusan Massa Sekber Buruh sampai di depan Istana yang telah dipagari oleh kawat berduri. Kepolisian gabungan dari Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya pun telah berjaga sejak pagi ketika Forum Keadilan untuk Perempuan melakukan aksinya pada pukul 10.00 pagi.

Kali ini, latarbelakang Sekber Buruh melakukan aksinya yaitu menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menurutnya akan menaikan harga sembako dan lebih menyulitkan kaum buruh. "Kami tolak kenaikan harga BBM yang diajukan oleh SBY-Boediono," teriak orator.